Palangka RayaSlider

BNNP Kalteng Gawat Darurat Narkoba

Kabid P2M BNNP Kalteng, Baja Sukma Senin (21/08)
Palangka Raya ,GK – BNN Provinsi Kalimantan Tengah menyatakan Bumi Oloh Itah telah memasuki taraf gawat darurat narkoba. Hal ini terlihat dari meningkatnya trend dan parahnya angka penyalahgunaan narkoba serta kebutuhan akan barang haram ini untuk korban dan pecandunya di Kalteng.

Kepada Gerakkalteng.com, Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (Kabid P2M),  BNNP Kalteng, Baja Sukma Senin (21/08/2017) menjelaskan, hasil survey dari Universitas Indonesia dan BNN RI bahwa tahun 2014, angka prevalensi pecandu narkoba di Kalteng tercatat 35.811 orang. Jika seluruh  pecandu rutin mengkonsumsi dalam sehari, dengan asumsi 0,25 gram untuk satu orang, maka didapati angka kebutuhan narkoba  8950 gram atau dibulatkan menjadi 9 kg narkoba.

“Dengan asumsi tersebut jika dihitung pemakaian untuk satu bulan maka didapati angka 270 kilogram narkoba dipastikan masuk ke Bumi Kalimantan Tengah”, terangnya.

Baja menambahkan, menilik angka yang fantastis ini, tak mengherankan berdasar temuan dan kajian BNN RI dinyatakan dalam sehari sebanyak 35 orang Indonesia meninggal dunia akibat narkoba. Dijelaskan,pria berdarah Dayak ini, jumlah ini memang tak berlebihan, berdasarkan pengamatannya di Rumah Sakit Daerah sebuah kota, dalam satu bulan saja minimal ada 4 orang didapati meninggal dan tak tertangani medis akibat narkoba.

“Jika ini diakumulasi dengan korban seluruh RS di Indonesia ditambah dengan korban yang mati tidak dibawa ke Rumah Sakit jumlahnya tentu akan lebih mengguncang dan mengerikan”,tambahnya.

Jika dalam skala nasional, Indonesia dalam keadaan darurat narkoba maka, ia menyatakan, kondisi Kalimantan Tengah kini dalam keadaan gawat darurat yang perlu penanganan luar biasa. Ditambahkannya, jika nantinya hasil penelitian , jumlah pecandu narkotika kalteng 2017 meningkat, maka, daerah Oloh Itah akan ditelan oleh narkotika.

Dengan parahnya dan gentingnya kondisi ini, upaya penanganan kini memerlukan keseriusan ekstra dari seluruh lapisan masyarakat untuk tidak hanya berkoar memberantas namun bergerak melawan narkoba dengan segala cara dan upaya.

“Seluruh elemen baik pemerintah, lingkungan pendidikan, orang tua, aparat, dan pemuka kini mau tak mau harus bersatu bersama memerangi narkoba yang kian memprihatinkan”, pungkasnya.  (Sogi)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!