HEADLINEKatingan

Hanya Katingan Hilir Laksanakan UNBK

SERIUS : Para peserta UNBK di SMPN 1 Katingan Hilir nampak serius ketika menjawab soal Bahasa Indonesia dihari pertama ujian, Senin (23/4).

KASONGAN,GERAKKALTENG.COM – Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Kabupaten Katingan hanya dilaksanakan di dua sekolah di Kecamatan Katingan Hilir. Sedangkan sisanya berbasis kertas dan pensil. Hal itu disebabkan ketiadaan sarana dan prasarana pendukung, khususnya komputer dan jaringan internet.

Sekda Katingan Nikodemus mengatakan, berdasarkan hasil pemantauannya secara langsung, umumnya pelaksanaan UNBK tingkat SMP dihari pertama berjalan lancar dan tertib.

“Di Kabupaten Katingan hanya dua sekolah yang melaksanakan UNBK, yaitu di SMPN 1 Katingan Hilir dan SMP Muhammadiyah Kasongan. Sekolah lainnya masih belum bisa, karena terbentur sarana yang tidak mendukung,” ungkapnya, Senin (23/4).

Kelancaran proses ujian akhir itu tidak terlepas dari dukungan pihak PT PLN dan PT Telkom cabang Kasongan. Pasalnya, kedua perusahaan plat merah tersebut berkomitmen untuk ikut mensukseskan UNBK. Sebab, kedua sektor tersebut sangat mempengaruhi jalannya ujian.

“Jadi pihak sekolah telah membentuk komitmen bersama, sehingga diupayakan selama pelaksanaan UNBK tidak terjadi permasalahan pada kelistrikan maupun internet. Semoga saja tidak ada kendala yang berarti hingga berakhirnya ujian nasional nanti,” harapnya.

Dirinya mengapresiasi, atas tingginya tingkat kehadiran peserta ujian. Di sisi lain, seluruh siswa dinilai sudah menguasai semua teknis ujian tersebut.

“Tingkat kehadirannya hampir 100 persen, hanya ada satu orang saja terkendala. Saya harapkan, sampai akhir nanti anak-anak tetap semangat dan fokus menjalani ujian ini. Sehingga mampu memperoleh hasil yang maksimal,” harapnya.

Kepala SMPN 1 Katingan Hilir Salapudin menambahkan, UNBK kali ini sebenarnya diikuti sebanyak 149 peserta, namun satu pelajar di antaranya terpaksa putus sekolah karena faktor kesulitan ekonomi.

“Sebelum berhenti sekolah, pelajar ini sudah terdaftar menjadi peserta ujian. Kemarin kita sudah tinjau ke rumahnya di Desa Talian Kereng, ternyata anak ini mengundurkan diri karena harus bekerja membantu ekonomi keluarga. Sebab statusnya sebagai anak yatim, orangtuanya sudah tidak ada,” jelasnya.

Salapudin menuturkan, mata pelajaran yang diujikan dihari pertama adalah Bahasa Indonesia, disusul Matematika, Bahasa Inggris, dan IPA dihari terakhir. UNBK 148 orang peserta tersebut dibagi menjadi tiga sesi, tiap sesinya berdurasi dua jam dengan beranggotakan sebanyak 50 orang.

“Total ada 53 komputer, namun tiga unit di antaranya dijadikan sebagai cadangan dengan menyesuaikan kapasitas internetnya. Semua peserta adalah pelajar asal sekolah kita sendiri,” pungkasnya. (BS)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!