DPRD KatinganKatingan

Status Gizi Ibu dan Anak Penentu Kualitas SDM

“Dampak buruk yang dapat ditimbulkan oleh masalah gizi pada periode tersebut, dalam jangka pendek adalah terganggunya perkembangan otak dan kecerdasan. Kemudian, ganguan pertumbuhan otak, fifik dan metabolisme dalam tubuh,” jelasnya.

gerakkalteng.com – KASONGAN – Status gizi dan kesehatan ibu serta anak merupakan penentu kualitas sumber daya manusia (SDM). Status gizi dan kesehatan ibu pada masa prahamil, saat kehamilan dan menyusui merupakan priode kritis atau yang dikenal dengan 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

Hal tersebut diungkapkan Bupati Katingan Sakariyas SE dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Wakil Bupati (Wabup) Sunardi N.T Litang saat membuka Pelatihan Peningkatan Kapasitas Kader Pembangunan Manusia (Stunting), di Aula Bapelitbang setempat, baru-baru ini. Kegiatan tersebut, digagas oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Katingan.

Diungkapkanya, HPK merupakan periode yang sangat sensitif. Pasalnya akibat yang ditimbulkan terhadap bayi, akan bersifat permanen dan tidak dapat dikoreksi.

“Dampak buruk yang dapat ditimbulkan oleh masalah gizi pada periode tersebut, dalam jangka pendek adalah terganggunya perkembangan otak dan kecerdasan. Kemudian, ganguan pertumbuhan otak, fifik dan metabolisme dalam tubuh,” jelasnya, Selasa (16/4/2019).

Sementara dalam jangka panjang, lanjut Sunardi, akibat buruk yang dapat ditimbulkan adalah Stunting. Kemudian, menurunya kemampuan kognitif dan prestasi belajar.

“Ini menyebabkan pula menurunya kekebalan tubuh, sehingga mudah sakit. Selain itu, beresiko tinggi munculnya penyakit diabetes, kegemukan, penyakit jantung dan pembuluh darah, stoke dan disabilitas pada usia tua,” katanya.

Dalam rangka percepatan dan perbaikan gizi masyarakat, pemerintah telah mengeluarkan Peraturan PresidenNomor 42 Tahun 2013. Peraturan tersebut, tentang gerakan nasional percepatan perbaikan gizi yang fokus pada 1.000 hari pertama kehidupan.

“Gerakan ini, mengedepankan upaya bersama pemerintah dan masyarakat dalam menggalang partsipasi serta kepedulian pemangku kepentingan secara terencana dan terkoordinasi,” imbuh Wabup.

Dikatakannya pula, bahwa sumber daya manusia yang berkualitas sangat dibutuhkan untuk bersaing. Kualitas individu yang rendah, akan berdampak pada minimnya produktivitas.

“Masyarakat Katingan harus sehat, cerdas dan kreatif.  Sehingga, kita bisa secara bersama-sama bersatu membangun kabupaten tercinta ini,” ujar Sunardi.

Melalui Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi (RAD-PG) Kabupaten Katingan tahun 2019, Sunardi berharap dukungan semua pihak. Hendkanya, upaya perbaikan gizi selalu didukung oleh sektor non kesehatan.

“Isu yang belum terselesaikan saat ini, salah satunya upaya perbaikan gizi 1.000 HPK. Saya mengajak semua pihak untuk bersatu padu, mendukung RAD-PG. Ini dalam rangka cegah stunting, untuk menuju Kabupaten Katingan sehat, berprestasi,” tambahnya. (tri)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!