DPRD Gunung MasGunung MasHEADLINE

Status Siaga Bencana Mulai Dirapatkan

"Contoh bencana alam yang diakibatkan oleh faktor manusia adalah Karhutla dan kabut asap. Terkait Karhutla di Gunung Mas, maka upaya penanggulangan lebih difokuskan pada upaya pencegahan. Seperti kesiapsiagaan semua komponen yang bersinggungan langsung dengan aktivitas pemanfaatan lingkungan," katanya.

gerakkalteng.com – KUALA KURUN – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunung Mas menggelar rapat koordinasi penetapan status siaga bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) tahun 2019 di ruang rapat Setda setempat, Rabu (17/7/2019).

Sekda Gunung Mas, Yansiterson mengatakan, bencana alam dapat terjadi dimana pun dan kapan pun, baik oleh faktor alam maupun akibat ulah manusia itu sendiri.

“Contoh bencana alam yang diakibatkan oleh faktor manusia adalah Karhutla dan kabut asap. Terkait Karhutla di Gunung Mas, maka upaya penanggulangan lebih difokuskan pada upaya pencegahan. Seperti kesiapsiagaan semua komponen yang bersinggungan langsung dengan aktivitas pemanfaatan lingkungan,” katanya.

Bagi pelaku pembakar hutan dan lahan, bakal ditindak secara pidana dan didenda. Menurutnya, wilayahnya saat ini sudah masuk musim kemarau, sebab itu perlu peningkatan kewaspadaan.

“Saya berharap rapat kali ini dapat mendiskusikan secara intensif dan antisipatif terkait penanggulangan Karhutla, minimal menekan terjadinya kebakaran. Sehingga target Provinsi Kalteng bebas asap tahun 2019 dapat terwujud,” harapnya.

Kepala BPBD Gunung Mas, Simphati mengatakan, kabut asap tipis sejak tiga hari terakhir mulai menyelimuti wilayah Gunung Mas. Sejau ini jarak pandang diperkirakan sekitar dua kilometer.

“Pelbagai upaya sudah dilakukan oleh BPBD Gunung Mas, seperti menggelar simulasi penanganan Karhutla dan upaya lainnya, termasuk pemasangan/penyebaran pamflet. Membentuk kelompok masyarakat tanggap bencana hingga pembinaan kelompok masyarakat yang sudah terbentuk,” ujarnya.

Sarana dan prasarana yang tersedia di BPBD Gunung Mas untuk menanggulangi Karhutla, diantaranya mobil pemadam kebakaran dan mobil tangki air.

“Lalu mobil dapur, mobil komando, pick up, tujuh unit motor cross, tujuh sepeda motor bebek, satu perahu karet, mesin pompa portable, tenda besar, dan lainnya,” sebut Simphati. (hms/srn)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!