Katingan

Pedagang Diimbau Tidak Permainkan Harga

CEK HARGA : Jajaran Anggota DPRD Katingan saat turun ke pasar-pasar untuk meninjau perkembangan harga berbagai jenis barang.

KASONGAN,GERAKKALTENG.COM – Menjelang bulan suci Ramadan tahun 2018, harga kebutuhan pokok diharapkan tidak naik secara signifikan. Sebab itu, seluruh pedagang di Kabupaten Katingan diingatkan, supaya tidak bersikap aji mumpung dengan mempermainkan harga semaunya.

Anggota DPRD Katingan H Alfujiansyah mengatakan, setiap momentum bulan suci Ramadan biasanya akan terjadi lonjakan permintaan barang pasar oleh masyarakat. Parahnya, situasi seperti itu pasti diiringi dengan kenaikan harga berbagai kebutuhan pokok.

“Momen hari-hari besar keagamaan, seperti jelang bulan Ramadan dan Idul Fitri biasanya dimanfaatkan oknum-oknum tak bertanggungjawab untuk menaikan harga. Modusnya yang digunakan contohnya isu kelangkaan barang, yang biasanya menyasar sektor kebutuhan pokok masyarakat,” ungkapnya, Rabu (2/5).

Dirinya mengimbau, agar pelaku usaha jangan sampai memainkan strategi monopoli harga hingga menimbun barang yang bertujuan untuk meraih banyak keuntungan dengan memanfaatkan situasi.”Kalau memang harganya tidak naik, ya tolong jangan dinaikan sepihak. Kasihan masyarakat kita yang banting tulang memenuhi berbagai kebutuhan keluarganya selama bulan suci puasa,” tegas politikus Partai Golongan Karya (Golkar) itu.

Berdasarkan pantauan wartawan di pasar tradisional Kasongan, sejauh ini ditemukan beberapa kebutuhan pokok tertentu yang menunjukan kenaikan harga. Potensi kenaikan harga mungkin saja terjadi, mengingat dalam beberala pekan ke depan sudah memasuki bulan suci Ramadan.

“Sekarang ini kita sedang kesulitan cari gas tiga kilogram, bahkan harga terakhir sudah menyentuh angka Rp 38 ribu per tabung. Saat bulan puasa biasanya harga guna, bawang, cabai, telur, dan daging sapi. Selebihnya ada juga yang turun, itupun tidak signifikan,” beber Aliansyah pedagang Pasar Bajenta Kasongan.

Ditanya terkait pasokan barang, menurutnya sejauh ini masih lancar dan tidak ada masalah. Baik barang yang diambil dari Kota Palangka Raya maupun langsung dari pelabuhan Banjarmasin, Kalsel Kalimantan Selatan.

“Hal yang paling penting untuk mengontrol harga adalah memastikan pasokan barang aman dan jangan sampai kosong. Karena kondisi seperti inilah yang dimanfaatkan untuk menaikan harga, kalau kami pedagang kecil cuma bisa menyesuaikan harga saja,” pungkasnya. (BS)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!