DPRD Gunung MasGunung MasHEADLINE

Tak Lagi Terurus, Jembatan Kahat Bahayakan Pengguna Jalan

"Selama ini, korban nyawa cuma satu orang. Kalau korban luka-luka banyak sekali, mungkin 15 sampai 20 kasus. Tahun ini saja ada dua mobil pikap yang jatuh," jelasnya, Senin (14/10/2019).

gerakkalteng.com – KUALA KURUN – Keberadaan jembatan Kahat di Kelurahan Kurun, Kabupaten Gunung Mas menuai banyak keluhan. Pasalnya, kondisi jembatan kayu yang berada di wilayah perkotaan tersebut tidak lagi terurus.

Kawit (60) warga sekitar mengatakan, sedikitnya belasan kecelakaan lalu lintas pernah terjadi bahkan menimbulkan korban jiwa.

“Selama ini, korban nyawa cuma satu orang. Kalau korban luka-luka banyak sekali, mungkin 15 sampai 20 kasus. Tahun ini saja ada dua mobil pikap yang jatuh,” jelasnya, Senin (14/10/2019).

Selain rangka dan pagar jembatan ditumbuhi semak belukar, jembatan kayu yang melintangi Sungai Kahat itu juga rusak dibeberapa sisi.

“Kalau sekelas mobil biasanya jembatan terasa goyang, mungkin pondasinya sudah rapuh. Lantai jembatan ini juga banyak yang koyak, sehingga ban pengendara sepeda motor sering slip dan terjatuh,” tuturnya.

Pada malam hari, melalui jembatan Kahat cukup rawan. Pasalnya tidak ada lampu penerangan sama sekali. Sehingga berpotensi menimbulkan celaka bagu pengendara yang kurang waspada.

“Sejak dibangun sekitar awal tahun 2000 an sampau saat ini, tidak pernah ada fasilitas lampu. Bahkan pemeliharaan dari pemerintah juga tidak pernah terlihat,” cetusnya.

Dirinya berharap, pemerintah dan para wakil rakyat memperhatikan realitas tersebut. Pasalnya, jembatan itu menjadi akses tercepat menuju pusat ekonomi di Kota Kuala Kurun.

“Tiap hari jembatan ini ramai dilalui kendaraan, bahkan truk bertonase besar sekalipun. Padahal jembatannya bisa saja rubuh karena muatan yang berlebih,” katanya.

Menurut Kawit, selama 15 tahun terakhir atau tiga kali pergantian bupati Gunung Mas, jembatan itu belum pernah sekalipun tersentuh pemeliharaan.

“Saya juga bingung kenapa sampai jembatan Kahat ini tidak kunjung diperhatikan, padahal mereka (pejabat daerah, Red) juga sering melaluinya. Kalau bisa langsung dibangunkan jembatan permanen yang terbuat dari baja,” pungkasnya. (agg/hms)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!