DPRD Kalimantan TengahHEADLINE

Hj Yustina : Raih ADIPURA Semua Elemen Berkomitmen Menjaga Kebersihan Lingkungan

PALANGKA RAYA,GK- Dalam upaya meraih kembali penghargaan ADIPURA, pemerintah daerah diharapkan lebih giat lagi meningkatkan kebersihan di semua lini dan sendi masyarakat. Tidak hanya menyediakan sarana dan prasarana kebersihan saja, tapi perlu peningkatan kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan.

Salah satu hal paling penting, meskipun tidak semudah membalik talapak tangan, tapi bila diterapkan terus menerus akan membuah hasil yaitu dengan cara membudayakan atau menerapkan “Budaya Malu” di tengah masyarakat, ungkap anggota DPRD Provinsi Kateng, Hj. Yustina Ismiati, SH, MH kepada wartawan ditemui di ruang kerjanya, Selasa (20/2/2018).

Menurut Hj. Yustina yang selalu setia mendampingi suaminya Ujang Iskandar selama manjadi Bupati Kabupaten Kobar Provinsi Kalteng periode sebelumnya, di Kabupaten Kobar sudah 11 kali meraih penghargaan ADIPURA. Hal itu merupakan hasil kerjasama yang baik dari semua pihak, baik itu pemerintan dan masyarakat yang sama-sama komitmen menjaga kebersihan lingkungan dan membudayakan “Budaya Malu” membuang sampah sembarangan.

Dirinya saat itu, melalui organisasi wanita dan PKK juga mengajak masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan, menjaga kebersihan lingkungan sekitarnya. Diakuinya, di kota Pangkalan Bun Kabupaten Kobar tidak ada lagi warga yang membuang sampah sembarangan, atau membuang sampah dari dalam mobil.

Masyarakat sudah sadar akan pentingnya kebersihan lingkungan. Disamping itu, sistem pengelolaan sampah juga harus matang, tentunya dengan melibatkan dinas terkait dalam hal ini Dinas PU maupun Dinas Kebersihan. Tidak kalah penting, Pemkab Kobar juga memberikan penghargaan berupa insentif kepada petugas kebersihan terkait karena telah berhasil meraih ADIPURA.

“insentif tersebut tujuannya guna memotivasi dan memberi penghargaan kepada petugas kebersihan yang telah turut mengharumkan nama baik daerah Kobar, sehingga hal tersebut menjadi pemicu semangat mereka bekerja lebih giat lagi sehingga tahun yang akan datang dapat meraih kembali ADIPURA”, ujarnya.

Yustina menambahkan, ketersediaan armada sampah sebenarnya bukan lah yang utama. Namun yang penting bagaimana sistem pengelolaan baik, contohnya di Kabupaten Kobar, pun tidak terlalu banyak armada sampah. Hanya saja tenaga pasukan kuning atau pasukan kebersihan bekerja sip-sipan, mulai dini hari, pagi menjelang siang, sore dan malam.

Lokasi tempat pembuangan akhir (TPA) pun harus dikelola dengan benar, tidak hanya mengepres sampah, salah satunya membuat kompos sehingga sampah tidak menumpuk di satu tempat.

Pihaknya berharap kedepan supaya pemeritah kota dapat meraih kembali penghargaan ADIPURA di tahun yang akan datang demi terwujudnya kota yang benar-benar “CantiK, imbuhnya.” (Wan)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!