HEADLINEHukum dan Kriminal
Rem Blong, Pikap Bermuatan Kasur Nyemplung ke Sungai
TERCEBUR : Nampak mobil pikap Mitsubishi jenis L300 berplat KH 8044 AK yang bermuatan kasur tercebur ke sungai, usai mengalami rem blong di dekat penyeberangan Desa Samba Danum, Kecamatan Katingan Tengah, Senin (5/3).
KASONGAN,GERAKKALTENG.COM – Mobil pikap merk Mitsubishi L300 bernomor polisi KH 8044 AK seketika nyemplung ke Sungai Katingan usai alami rem blong, Senin (6/3).
Peristiwa itu terjadi tepat di atas kapal penyeberangan sesaat sebelum bersandar. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, namun kerugian diperkirakan mencapai belasan juta rupiah.
Kapolsek Katingan Tengah Ipda Adhy Heriyanto mengatakan, identitas pemilik mobil pikap nahas tersebut yakni Masmur (50) warga RT 2, RW 1 Desa Tumbang Manggu, Kecamatan Sanaman Mantikei.
“Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 16.00 WIB bertempat di Desa Samba Danum Kecamatan Katingan Tengah tepatnya dilandasan kapal fery penyeberangan Setia Keluarga milik Dedi warga setempat,” ungkapnya, Selasa (6/3).
Kapolsek menjelaskan, sebelum kejadian Masmur berserta anak dan istrinya berbelanja lima buah kasur di pasar Tumbang Samba, Kecamatan Katingan Tengah. Untuk bisa pulang ke rumahnya di Desa Tumbang Manggu, mereka memanfaatkan jasa kapal fery penyeberangan.
“Sembari menunggu kedatangan kapal fery datang dari seberang, pemilik pikap (Masmur, Red) sempat memperbaiki rem mobilnya yang diketahui sedang blong. Mungkin karena takut mengetahui kondisi mobilnya yang kurang prima, Masmur kemudian meminta bantuan awak kapal bernama Halimin untuk nantinya menaikan mobil ke atas kapal penyeberangan,” imbuhnya.
Ketika kapal masih berada di tengah perjalanan, Halimin berinisiatif untuk memarkirkan mobil pikap bermuatan lima kasur empuk tersebut ke landasan kapal fery yang kondisinya menurun.
“Ternyata saudara Halimin ini tidak mengetahui bahwa sebenarnya rem mobil pikap itu bermasalah (blong, Red). Sehingga mengakibatkan mobil tersebut meluncur kencang dari atas landasan dan langsung tercebur hingga ke tengah sungai,” ujarnya.
Menurutnya, beberapa jam setelah kejadian mobil tersebut sudah berhasil dievakuasi dan sementara di parkirkan di Desa Samba Bakumpai.
“Rencananya hari ini mau dibawa ke bengkel untuk diperbaiki. Informasinya saudara Halimin bersedia bertanggung jawab penuh atas berbagai kerusakan di mobil tersebut,” tuturnya.
Ipda Adhy Heriyanto mengimbau, agar masyarakat lebih berhati-hati saat memutuskan untuk menggunakan jasa fery penyeberangan. Pasalnya, landasan yang berupa susunan papan sebagai jalan turun dan naiknya kendaraan cukup terjal.
“Bagi yang belum terbiasa, kadang membuat mesin mobil mati karena tidak sanggup menanjak apalagi jika sedang bermuatan. Makanya jangan sekali-kali antre di belakang mobil kalau sedang nanjak, sabar saja menunggu sampai aman,” pesannya.
Pemilik pikap, Masmur membenarkan jika kondisi rem mobilnya pada saat itu sedang bermasalah. Sehingga dirinya memutuskan untuk menurunkan anak dan isterinya dari mobil.
“Untungnya anak dan isteri sudah saya turunkan sebelum kejadian itu. Kalau sampai ikut tercebur, mungkin kejadiannya tidak seperti ini (selamat, Red),” ujarnya.
Terkait biaya perbaikan, sebenarnya bukan dibebankan sepenuhnya kepada Halimin namun dibagi dua. Sebab, dirinya menyadari jika faktor utama kejadian tersebut lantaran rem mobilnya yang bermasalah.
“Kalau total kerugian mungkin mencapai belasan juta, saya juga belum tahu berapa habisnya nanti. Yang jelas harus bongkar mesin, perbaiki rem, mengganti tape (pemutar musik), dan beberapa bodi mobil yang penyok. Kalau kondisi kasur, saya rasa cukup dikeringkan saja,” pungkasnya. (BS)