DPRD Kotawaringin TimurKotawaringin Timur
Kotim Wujudkan Swasembada Bidang Perikanan
Kadis Perikanan Kotim Heriyanto didampingi Camat Kota Besi Ninuk Muji Rahayu foto bersama kelompok perikanan di Aula Kecamatan Kota Besi, Rabu (19/6).
SAMPIT,Gerakkalteng.com – Sudah ada 4 kecamatan di Kabupaten Kotawaringin Timur yang dilakukan sosialisasi mengenai budidaya ikan oleh Dinas Perikanan setempat. Diantaranya, Kecamatan Teluk Sampit, Pulau Hanaut, Parenggean dan Kota Besi. Tahun ini, diharapkan sosialisasi di kecamatan lainnya bisa dilakukan lagi.
Mengingat saat ini, pemerintah pusat sudah menyediakan pinjaman khusus buat pelaku usaha perikanan, dengan bunga yang kecil. Tujuannya untuk membuat masyarakat mandiri dan meningkatkan pendapan bagi keluarga. Juga untuk mencapai swasembada perikanan.
Seperti yang dilakukan pada Rabu (19/6).
Saat itu, sekitar 25 warga dari 9 desa di Kecamatan Kota Besi berkumpul di aula kecamatan setempat. Mereka diberikan pembekalan dan ilmu tentang budidaya ikan dengan tema pendampingan dan sosialisasi teknik perikanan bagi pelaku usaha perikanan.
Kegiatan ini merupakan komitmen pemerintah daerah khususnya Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur melalui Dinas Perikanan untuk memberdayakan masyarakat.
Kadis Perikanan Kotim Heriyanto menjelaskan, ada 4 hal dalam budidaya ikan. Mulai dari penangkapan, pelaku usaha, pengolahan dan pengumpul ikan. “Hal ini bertujuan agar warga yang menggeluti budidaya ikan bukan saja fokus pada membudidaya, akan tetapi lebih dari itu.
Mereka bisa melakukan pengolahan hasil tangkapan atau sebagai pengumpul. Bahkan sampai kepada pemasarannya. Jadi, ini yang harus kita maksimalkan potensi yang ada.
Kami berharap di Kotim ini budidaya ikan dapat semuanya terakomodir di setiap kecamatan. Ke depan, jangan ada lagi kiriman atau ikan yang berasal dari luar daerah Kotim untuk dikonsumsi masyarakat di Bumi Habaring Hurung ini,” kata Heriyanto saat memberikan kata sambutan di Aula Kecamatan Kota Besi, Rabu (19/6).
Pada tahun ini, ada 4 kecamatan yang sudah dilakukan sosialisasi. Diantaranya Kecamatan Pulau Hanaut, Teluk Sampit, Parenggean, dan Kota Besi. Hampir semua kecamatan yang dikunjungi petugas dari Dinas Perikanan, keluhan pertama adalah modal usaha.
“Saat ini sudah ada yang namanya lembaga pengelola permodalan kepada nelayan.
Ini diberikan oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam bentuk pinjaman. Bahkan syaratnya lebih mudah, misalnya saja SKT sebagai bahan jaminan dalam peminjaman modal budidaya ikan tersebut,” paparnya.
Heriyanto juga mengakui, kendala di lapangan memang menjadi masalah.
Misalnya cuaca yang tidak bisa diprediksi. “Ini menjadi masalah dan juga tantangan bagi pelaku usaha perikanan untuk mengatasi hal tersebut. Dengan pertemuan ini diharapkan nantinya para nelayan kita bisa mengatasi masalah, terutama jika datangnya hujan dan kemarau, agar budidaya ikan tetap berjalan dengan baik,” jelasnya.
Sektor perikanan dan pertanian ini menjadi tumpuan daerah bahkan nasional. Jika ketersediaan banyak, tentu tidak ada lagi yang namanya impor. “Salah satunya adalah bagaimana kita konsisten memberdayakan masyarakat untuk bersama-sama meningkatkan penghasilan di 2 bidang tersebut. Atas dasar inilah, Kotim ke depan harus mampu memenuhi pasokan ikan, bahkan jika mampu bisa mengirim hasilnya ke luar daerah,” harapnya.
“Kita tahu sumber gizi banyak pada ikan.
Dinas Perikanan berkeinginan agar nelayan di Kotim dapat meningkat dari segi penghasilannya sehingga mereka dapat sejahtera nantinya. Mari kita tingkatkan produktivitas budidaya ikan kita yang ada di masyarakat. Tentu dengan bersama-sama mewujudkannya dengan cara bergotong royong,” pungkasnya. (tri)