DPRD Gunung Mas

Ajak Masyarakat Gumas Lestarikan Flora dan Fauna di Tahura

”Tentu kami ingin upaya itu terus berjalan, sehingga nantinya kawasan Tahura Lapak Jaru dapat menjadi salah satu sentra pelestarian flora dan fauna,” ucap Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gumas Lily Rusnikasi, Senin (15/2/2021).

GERAKKALENG.com – KUALA KURUN – Saat ini, sarana dan prasarana yang berada di Kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Lapak Jaru Kuala Kurun terus dibenahi. Selain itu, upaya pelestarian flora dan fauna khas Kabupaten Gunung Mas (Gumas) juga selalu dilakukan.

”Tentu kami ingin upaya itu terus berjalan, sehingga nantinya kawasan Tahura Lapak Jaru dapat menjadi salah satu sentra pelestarian flora dan fauna,” ucap Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gumas Lily Rusnikasi, Senin (15/2/2021).

Legislator dari daerah pemilihan (dapil) I mencakup Kecamatan Kurun, Mihing Raya, dan Sepang ini menuturkan, sudah seharusnya upaya pelestarian flora dan fauna dilakukan. Salah satu tempat yang berpotensi untuk pelestariannya adalah kawasan Tahura Lapak Jaru.

”Jika upaya pelestarian itu tidak segera dilakukan, maka kami khawatir flora dan fauna yang ada di kawasan Tahura Lapak Jaru bisa punah, sehingga anak cucu tidak bisa menikmati,” ujarnya.

Dia mengatakan, upaya pelestarian flora dan fauna harus menjadi perhatian serius dari Satuan Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) terkait di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gumas. Mereka harus terus menggalakkan pelestarian flora dan fauna di Tahura Lapak Jaru Kuala Kurun.

”Sekarang ini, cukup banyak flora berupa buah-buahan lokal yang sudah dijual oleh masyarakat. Tentunya itu akan menambah penghasilan mereka, sehingga perlu adanya upaya pelestarian,” tuturnya.

Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini menambahkan, saat ini ada berbagai jenis buah lokal yang berbuah musiman dan banyak dijual di Kota Kuala Kurun, seperti durian, manggis, mangga, langsat, dan lainnya.

”Kita memiliki beragam buah-buah lokal yang bernilai ekonomis tinggi apabila dijual. Maka dari itu, mulai dari sekarang lakukan upaya pelestarian terhadap flora dan fauna yang kita miliki,” tandasnya. (hms/sog)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!