DPRD Kota Palangka RayaHEADLINEPalangka Raya
DISHUB : Keluarga dan Orang Tua, Garda Terdepan Pencegahan Balapan Liar
FOTO : Kepala Dinas Perhubungan Kota Palangka Raya , Alman Pakpahan, Kamis (19/08/2021).
Gerakkalteng.com – Palangka Raya – Persoalan balapan liar kini masih menjadi sebuah fenomena sosial yang menggejala di tataran anak muda masa kini. Berdasarkan angka dan data yang tercatat, fenomena balapan liar bukannya semakin menurun namun terus merangkak naik.
Pemangku kepentingan seperti Dinas Perhubungan bersama dengan aparat kepolisian ikut disibukkan dalam menanggulangi fenomena balapan liar. Pada dasarnya fenomena adu nyali menancap gas di jalanan ini memang berasal dari factor yang kompleks. Tak hanya karena factor kesadaran berlalu linats belaka, namun juga adalah factor sosiologis dan psikologis anak beranjak dewasa yang ingin mencari jati diri dan eksistensi dengan menyalurkan energinya dalam sebuah wadah ekspresi.
Kepada Gerakkalteng, Kepala Dinas Perhubungan Kota Palangka Raya , Alman Pakpahan, Kamis (19/08/2021) mengakui, bahwa mengurai persoalan balapan liar tak cukup hanya mengandalkan dari peran dan fungsi Dinas Perhubungan dan juga unit lalu lintas Kepolisian. Ia menyebut semua ini hanyalah penanganan di bagian hilir. Sementara penanganan pada bagian hulu justru berada sepenuhnya di dalam keluarga dan orang tua sebagai pembimbing dan pemberi curahan kasih sayang remaja.
Orang tua sebenarnya menjadi garda terdepan dalam penanganan balapan liar karena sebagian masalah ini merupakan persoalan sosial, yakni masalah pergaulan, pencarian eksistensi, penyaluran energy ditambah kurangnya sentuhan perhatian, kasih sayang dan juga arahan dari orang tua untuk memeberi wadah dan penyaluran tepat pada remaja yang sedang mencari jati diri. Segenap upaya dan kerja keras dari aparat kepolsian dan Dinas Perhubungan diyakini tak akan berbicara banyak jika masalah internal di bagian hulu yakni di dalam keluarga, anak dan remaja beranjak dewasa ini tak diberi pendampingan dari keluarga dan orang tua. Alman menyebut persoalan balapan liar yang kini semakin marak ini merupakan usaha kolaborasi dan sinergi dari peran orang tua, pemerintah dan lingkungan masyarakat.
“Sehingga dengan demikian orang tua sudah seharusnya menuntun dan memberi asupan perhatian, pengakuan dan kasih sayang kepada anaknya sehingga tumbuh dan menyalurkan energinya yang meluap kepada hal yang lebih positif dan tidak membahayakan layaknya balapan liar”, jelasnya.
Sementara itu, Kepala Unit Patroli atau Kanit Patroli Polres Palangka Raya , Iptu Made mengungkap, upaya sosialisasi dan edukasi mencegah balapan liar ini, sudah digerakkan bersama dengan Dinas Perhubungan Kota Palangka Raya . Ini dilakukan dengan cara mendekati pihak sekolah dan kalangan guru serta murid untuk memahami bahaya akan balap liar di jalanan. Selain itu pihak kepolisian juga berupaya mempersempit arena balap motor supaya tidak meluas dan berkembang ke jalan jalan utama di Palangka raya.
“Jika tidak maka hal terburuk dan membahayakan akan terjadi yakni meningkatnya angka kecelakaan dan fatalitas akibat tregedi di jalan raya”, terangnya.
Memang balap liar tak hanya melulu soal minimnya kesadaran akan pentingnya keselamatan saja, namun persoalan yang memiliki banyak variable yang harus dituntaskan di bagian hulu. Diantaranya adalah pola asuh keluarga yang merangkul dan memberi pengakuan kepaa anak remaja disertai bimbingan ke arah yang lebih positif menyalurkan hasrat dan gelora jiwa mudanya . (AW/ST).