EDUKASI & RISTEKKotawaringin Timur
Pelaksanaan PTM Wajib Patuhi Prokes
“Tiga Minggu berjalan tidak ada yang sakit dan lain-lainnya. Namun para siswa terkadang tetap berkerumun, terutama saat jam pulang,” ungkap Kepala SMP Negeri 1 Sampit, Maspa Puluhulawa, Rabu 22 September.
“Tiga Minggu berjalan tidak ada yang sakit dan lain-lainnya. Namun para siswa terkadang tetap berkerumun, terutama saat jam pulang,” ungkap Kepala SMP Negeri 1 Sampit, Maspa Puluhulawa, Rabu 22 September.
Mengantisipasi hal itu, pihak sekolah mengatur jam pembelajaran agar para siswa tidak bertemu antar-sesi. Ini dimaksud untuk menekan potensi kerumuman saat pulang atau di waktu istirahat.
“Kami mengambil kebijakan sendiri masuk mulai 06.30 WIB sampai 11.00 WIB. Besoknya sesi keduanya. Jadi tidak ada pertemuan,” jelasnya.
Kendati demikian, pihak sekolah selalu saja kecolongan dengan masih adanya kumpul-kumpul saat pulang menunggu jemputan orang tua.
“Sudah kami imbau tapi masih saja yang berkerumun saat pulang. Kami juga imbau orang tua jangan sampai menunggu di depan pintu gerbang,” katanya.
Meski demikian pihak sekolah terus berupaya mengawasi peserta didik untuk tetap disiplin dalam protokol kesehatan. Sehingga pembelajaran tatap muka tetap bisa berlanjut tanpa kekhwatiran terpapar virus. (sog)