KASONGAN – Bupati Katingan Sakariyas, SE meresmikan Gedung Gereja Batang Pambelum Jemaat GKE Katunen, Desa Tumbang Liting, Kecamatan Katingan Hilir, Selasa (19/9/2023).
Hadir pula kala itu, Sekda Katingan Pransang, S.Sos beserta sejumlah Kepala OPD, Ketua DPRD Katingan Marwan Susanto, S.Sos, para jemaat dan undangan lainnya.
Pembangunan Gedung Gereja Batang Pambelum dimulai pada 20 Juli 2008, yang ditandai dengan peletakan batu pertama. Anggaranya berasal dari swadaya Jemaat GKE Katunen sekitar 70 persen.
Sisanya dibantu oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dan Pemerintah Kabupaten Katingan. Proses pembangunan memakan waktu 13 tahun empat bulan hingga selesai dan diresmikan.
Dalam sambutannya, Bupati atas nama Pemerintah Kabupaten Katingan memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada panitia pembangunan gereja dan seluruh jemaat yang telah bekerjasama dengan baik.
“Sehingga, Gedung Gereja Batang Pambelum ini telah berhasil diselesaikan,” tuturnya.
Menurut Sakariyas, pembangunan fisik gereja ini jangan menjadi yang utama. Karena yang lebih penting adalah membangun mental dan kasih, agar umat kristiani di Kabupaten Katingan pada umumnya semakin menghayati apa yang diajarkan Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. Baik dalam hidup bermasyarakat, berbangsa maupun bernegara.
“Keberadaan gereja selain berfungsi sebagai tempat ibadah untuk meningkatkan kualitas keimanan, juga merupakan sarana untuk membangun relasi antar jemaat dan masyarakat. Diharapkan tokoh umat beragama bisa bekerjasama dengan pemerintah daerah guna mensukseskan pembangunan iman di segala bidang,” kata Bupati.
Dia mengungkapkan, jika umat beragama bersama pemerintah daerah merupakan dua sisi yang saling melengkapi serta menopang. Diharapkan, seluruh umat beragama bisa membangun sinergitas dan kolaborasi yang lebih erat.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten Katingan, saya ucapkan terima kasih kepada seluruh jemaat yang dengan senantiasa turut serta menjaga kondisi daerah yang aman dan kondusif,” imbuhnya.
Peresmian Gedung Gereja Batang Pambelum dilakukan secara simbolis oleh Bupati Katingan dengan menekan bel untuk membuka tirai papan nama Gereja. Dilanjutkan penandatanganan prasasti dan pemotongan pita serta penyerahan kunci pintu gereja dan ditutup dengan ibadah bersama.
(tri)