KatinganSlider

Satlantas Polres Katingan Bersama Masyarakat Timbun Jalan Berlubang

Kasongan,GK – Ruas Jalan Trans Kalimantan Kasongan – Hampalit Kecamatan Katingan Hilir rawan kecelakaan lalulintas. Selain sempit dan berkelak-kelok, terdapat beberapa titik jalan yang berlubang dan tergerus.

Meminimalisir angka kecelakaan, jajaran anggota Satuan Lalulintas Polres Katingan gotong royong melakukan perbaikkan darurat, Senin (16/10).
Kasat Lantas Polres Katingan AKP Salahiddin menuturkan, giat penimbunan jalan pada saat itu di pusatkan mulai kilometer satu hingga empat Kasongan – Hampalit.
“Dibantu warga, kepolisian coba melakukan penimbunan lubang yang ada di bahu maupun memasuki badan jalan,” ujarnya.
Hal tersebut, katanya, guna menekan angka kecelakaan lalulintas yang berpotensi terjadi setiap saat. Pasalnya, hingga saat ini belum ada satupun upaya perbaikkan yang sifatnya permanen oleh pihak berwenang.
“Tujuan utamanya untuk menciptakan kondisi keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas (Kamsebtibcar Lantas),” ujarnya.
Upaya tersebut diharapkan, memberikan jaminan bagi penggunaan lalu lintas agar merasa baik dengan atau tanpa kendaraan. Sehingga pengendara selalu merasa aman tanpa dibebani rasa ketakutan, ancaman hambatan maupun gangguan kapan dan dimana saja.
Yanto (52) warga Desa Hampalit menuturkan, terdapat satu lagi potensi jalan ambrul di ruas Trans Kalimantan Kasongan – Hampalit. Kini, kondisi jalan beraspal tersebut mulai menunjukkan tanda-tanda bahaya, hal itu terlihat dari aspal yang mulai melengkung dan berpotensi ambrul setiap saat.
“Sama seperti jalan ambrul sebelumnya. Kalau tidak salah lokasinya di sekitar kilometer 11 Kasongan – Hampalit. Mungkin karena gorong-gorong yang terbuat dari besi itu sudah usang,” ujarnya.
ASN yang tiap hari bekerja di Kasongan menuturkan, banyaknya  jalan ambrul diruas Kasongan – Hampalit sepanjang tahun 2017 diperkirakan akibat rusaknya gorong-gorong jalan.
“Sejak awal pembangunan jalan beberapa puluh tahun dulu, memang menggunakan gorong-gorong besi. Mungkin karena sudah habis masa kekuatannya menahan beban. Apalagi di kabupaten Katingan belum lama ini  dilanda bencana banjir, dampak dari itu membuat badan jalan menjadi berlubang dan tergerus.,” pungkasnya. (BS)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!