DPRD Kotawaringin TimurEDUKASI & RISTEKKotawaringin Timur
Pembangunan Musala SMP 1 Sampit Resmi Dimulai
“Sebenarnya pembangunan musala SMPN 1 Sampit diprogramkan dua tahun yang lalu, namun berhubung adanya pandemi Covid-19 pelaksanaan tertunda karena keterbatasan anggaran. Alhamdulillah tahun ini bisa terlaksana,” kata Halikinnor, Senin (20/9/2021).
GERAKKALTENG.com – SAMPIT – Pemerintah Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) membangun musala untuk Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Sampit. Pembangunan itu ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Bupati Kotim H Halikinnor, Senin (20/9/2021).
“Sebenarnya pembangunan musala SMPN 1 Sampit diprogramkan dua tahun yang lalu, namun berhubung adanya pandemi Covid-19 pelaksanaan tertunda karena keterbatasan anggaran. Alhamdulillah tahun ini bisa terlaksana,” kata Halikinnor, Senin (20/9/2021).
Bupati menyebutkan, pembangunan musala ini telah dianggarkan pada anggaran murni tahun 2021. Dimana jumlah anggaran itu sebesar Rp 600 juta. Adapun pembangunannya ditargetkan akan rampung tiga bulan mendatang atau tepatnya Desember 2021.
Halikinnor berharap, dengan adanya musala yang representatif dapat menunjang pendidikan karakter bagi peserta didik. Sehingga, dapat menghasilkan generasi masa depan yang berkualitas, calon pemimpin yang akan datang.
Menurutnya pendidikan karakter salah satunya akhlak merupakan yang penting. Sebab menurutnya percuma pelajaran akademis memiliki nilai tinggi namun akhlaknya jelek. Dia berpesan, kepada seluruh peserta didik, agar dapat memanfaatkan rumah ibadah itu semaksimal mungkin. Tak hanya untuk keperluan ibadah, melainkan juga untuk agenda positif, seperti musyawarah dan lain-lainnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMPN 1 Sampit, Maspah Tuluhulawa mengungkapkan dengan adanya pembangunan ini musala ini, maka fasilitas yang dimiliki oleh SMPN 1 yang menjadi sekolah rujukan semakin memadai.
“Memang kami telah memiliki musala tapi bisa dibilang tidak layak dengan sekolah kami yang merupakan sekolah rujukan,” ungkapnya. Ditambah lagi jumlah peserta yang terbilang cukup banyak yaitu 933 siswa dengan di dominasi beragama muslim. Sehingga jika ada kegiatan keagamaan dan menggunakan musala yang ada tidak representatif. (sog)