Kotawaringin Timur
Antisipasi Bencana Forkopimda Kotim Gelar Apel Gabungan
KOTIM – Wakil Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Irawati memimpin langsung apel gelar pasukan dalam rangka mengantisipasi situasi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung, di lapangan Makodim 1015/Sampit, Jalan MT Haryono Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Rabu (27/12/2023).
Turut hadir pada apel gabungan ini Kapolres Kotim AKBP Sarpani dan Dandim 1015/Sampit Letkol Inf Muhammad Tandri Subrata.
Peserta apel terdiri dari anggota TNI, Polri, Basarnas, Satpol PP, BPBD, Disdamkarmat, dan para relawan.
Irawati mengatakan, banjir di wilayah Kotawaringin Timur menjadi bencana tahunan saat musim hujan tiba.
“Pemkab Kotim telah melakukan langkah antisipasi dengan menetapkan status siaga darurat banjir dari tanggal 19 Desember 2023 hingga 17 Maret 2024,” ucapnya.
“Pelaksanaan apel gabungan ini adalah momentum penting dalam rangka memonitor dan mengantisipasi potensi rawan bencana di Kotim, karena menurut BMKG puncak musim hujan di Kotawaringin Timur itu terjadi pada Januari-Februari,” kata Irawati.
Sementara itu, Dandim 1015/Sampit Letkol Inf Muhammad Tandri Subrata dalam sambutannya mengatakan, apel pasukan ini dilaksanakan sekaligus untuk menindaklanjuti amanat dari Danrem 102/Panju Panjung Iwan Rosandriyanto.
“Kegiatan ini bertujuan untuk meyakinkan kesiapsiagaan personil dan alat perlengkapan serta materiil seluruh satuan TNI, Polri dan badan atau instansi terkait dalam penanggulangan bencana banjir di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2023,” ujarnya.
BMKG telah memprediksi bahwa pada tahun ini Provinsi Kalimantan Tengah berpotensi mengalami bencana banjir di berbagai wilayah.
“Hal ini tentunya harus menjadi perhatian serius bagi kita semua, agar bencana banjir tidak menimbulkan kerugian yang besar, baik materiil maupun korban jiwa,” tambahnya.
“Upaya penanggulangan bencana di wilayah Kodim 1015/Sampit harus dilakukan secara terpadu, terkoordinasi dan terencana, baik pemerintah maupun masyarakat agar terbangun kebersamaan langkah dalam penanganan penanggulangan bencana, sehingga akan mampu bergerak cepat, tepat, efisien jika sewaktu-waktu terjadi bencana,” pungkasnya. (Tbk)