Gunung MasHEADLINEHiburanKalimantan TengahKuliner
Bang Jarwo Sebut Ketupatnya Paling Jumbo
"Menurut saya ini ketupat paling besar se Kota Kurun, bahkan di Kalteng. Karena sejauh ini saya belum pernah meliat, ada orang yang jualan seperti ini di kota manapun," ungkapnya, Rabu (24/4/2019).
UNIK : Mursidi alias Bang Jarwo (35) ketika menyajikan soto khas Banjar. Nampak juga ketupat super besar buatannya ketika berjualan di depan Pasar Baru Kuala Kurun, Rabu (24/4/2019).
gerakkalteng.com – KUALA KURUN – Selain warung yang diklaim menjual menu makanan paling mahal sejagat raya, Kota Kuala Kurun Kabupaten Gunung Mas juga memiliki satu pedagang makanan unik lainnya.
Dia adalah Mursidi (35) alias Bang Jarwo warga Jalan Sangkurun Kelurahan Kuala Kurun, Kecamatan Kurun, Kabupaten Gunung Mas. Hal yang unik dari penjual gado-gado dan soto khas Banjar ini adalah ukuran ketupat yang super besar. Diperkirakan, ketupat sebesar itu mampu dihidangkan untuk 200 porsi sekaligus.
Tidak hanya itu, Bang Jarwo juga mengkalim bahwa ketupat buatannya tersebut merupakan ketupat terbesar seantero Provinsi Kalimantan Tengah.
“Menurut saya ini ketupat paling besar se Kota Kurun, bahkan di Kalteng. Karena sejauh ini saya belum pernah meliat, ada orang yang jualan seperti ini di kota manapun,” ungkapnya, Rabu (24/4/2019).
Membuat ketupat dengam ukuran jumbo macam itu bukan tanpa alasan. Ketupat olahannya diklaim mampu bertahan dari basi lebih lama ketimbang ketupat pada umumnya. Selain itu lebih sehat dan aman dikosumsi manusia.
“Kalau ketupat ini dibuat menggunakan wadah bakul purun, sehingga tidak tercemar zat kimia plastik. Dalam sekali masak, dibutuhkan tujuh kilogram beras jenis Siam Mayang Usang selama 8 jam. Dalam sehari saya mampu membuat dua buah ketupat, jadi total menghabiskan 14 kilogram beras,” katanya.
Ketupat dengan ukuran tak lazim itu merupakan inovasinya sendiri. Dalam sehari, biasanya Bang Jarwo berhasil menjual makanan hingga 300 porsi. Karena keunikannya itu, kini dagangannya laris manis diburu masyarakat.
“Baru dagang satu jam saja sudah mau habis satu bakul ketupat jumbo. Warungnya sengaja menggunakan mobil biar berjualan lebih fleksibel, bisa dibawa kemana saja. Saya juga menerima pesanan atau katering,” katanya.
Gelar Bang Jarwo kini melekat pada sosok Mursidi. Sebab, dirinya memang terkenal gemar menonton sinetron kartun Sopo dan Jarwo. Bahkan sampai spanduk warungnya bergambar sosok kartun animasi tersebut.
“Saya mulai jualan sejak tahun 1998 dan melanjutkan usaha warisan nenek moyang. Bahkan semua resepnya masih dipertahankan sampai saat ini. Kalau dulu saya jualan menggunakan perahu kelotok, pelbagai kabupaten dan provinsi sudah pernah saya jelajahi,” sebutnya.
Pria berpostur gempal itu mengaku, baru berjualan tiga bulan terakhir di Kuala Kurun, sebelumnya menjalankan usaha serupa di Kabupaten Barito Utara dan Barito Timur.
“Awalnya coba-coba, ternyata daya beli masyarakat di sini cukup tinggi dibanding sebelumnya. Biasanya saya jualan hingga ke kecamatan tetangga dengan mobil ini. Itulah kemudahannya kalo warung bisa jalan semacam ini,” kisahnya.
Bang Jarwo biasanya menggelar dagangan sejak pukul 10.00 WIB di sekitar Jalan Sangkurun, tepatnya di depan Pasar Baru Kuala Kurun. Kini dirinya hanya berjualan ke luar daerah pada saat momen tertentu saja.
Jika usahanya sukses dan besar pada saatnya nanti, Bang Jarwo mempunyai cita-cita yang cukup mulia. Yaitu berniat menunaikan ibadah haji, umroh hingga membangun masjid jika diberikan kemampuan oleh Allah SWT.
“Kalau uangnya ada dan memiliki kemampuan, ya maunya sih membangun masjid. Tapi sementara sebagian uangnya saya sisihkan untuk diwakafkan (disumbangkan, Red) ke masjid,” pungkasnya. (hms/srn)