HEADLINEKalimantan TengahKalteng Berkah
Ini Strategi Jitu Sugianto Sabran Tingkatkan PAD Kalteng
Situasi pandemi covid-19 juga berimbas pada kurang bergairahnya perekonomian yang berdampak pada PAD khususnya pajak dan retribusi.
“Saat ini kami fokus menangani dan menanggulangi covid-19, termasuk juga membantu masyarakat. Namun di sektor lain, seperti perpajakan dan lainya tetap dipantau untuk dapat meningkatkan PAD Kalteng. Caranya dengan mengurangi beban rakyat seperti mempermudah pajak dan penghapusan denda untuk kendaraan. Mengenai royalty tetap dipantau sehingga juga ada PAD yang masuk. Kami sudah rapatkan ke dinas terkait pelaksanaan strategi ini,” ucap Sugianto, Senin (6/7/2020).
Situasi pandemi covid-19 juga berimbas pada kurang bergairahnya perekonomian yang berdampak pada PAD khususnya pajak dan retribusi.
Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Kalteng, Kaspinoor menyebutkan bahwa untuk memaksimalkan potensi PAD, pihaknya membuat aturan yang mempermudah masyarakat untuk membayar pajak, yakni penghapusan denda adminsitrasi bagi yang menunggak pajak kendaraan bermotor.
“Yang kedua dengan sistem jemput bola ke berbagai daerah agar mempermudah masyarakat. Sehingga masyarakat dapat membayar pajak,” ucap Kaspinnor.
Selanjutnya yakni dengan membuka layanan pajak di daerah-daerah secara bertahap.
“Jemput bola bertujuan untuk menghindari masyarakat bergerombol atau berkumpul dan tidak terlalu jauh untuk membayar pajaknya,” katanya.
Ditambah, lanjut Kaspinnor, program
Samsat Online Nasional (Samonas) kini juga telah bekerjasama dengan pihak perbankan. Sehingga mempermudah para wajib pajak melakukan pembayaran. Program ini menggandeng sejumlah bank untuk bekerjasama dalam melayani wajib pajak.
“Apa yang diinginkan oleh pak Gubernur Sugianto Sabran, dalam strategi peningkatan PAD namun tidak membebankan rakyat secara bertahap terus dilakukan agar mempermudah kenyamanan masyarakat di tengah situasi pandemi saat ini,” ucapnya.
Diketahui, Bappeda menyebut pada semerter I atau sampai 27 Juni 2020 capaian pendapatan Kalteng sudah mencapai Rp 2,1 triliun dari target sebesar Rp 4.5 triliun atau 46.6 persen. Sedangkan sektor PAD Kalteng sendiri sudah tercapai Rp 792,5 miliar dari target Rp 1,4 triliun atau terealisasi sebesar 54,1 persen. (YS)