EDUKASI & RISTEKKotawaringin Timur

Soal US Disesuaikan dengan Kebutuhan Sekolah

“Masing-masing sekolah kadang tidak sama capaian materinya, karena ada yang daring dan luring, sehingga dalam pembuatan soal ujian juga perlu penyesuaian. Dan ada yang sedikit berbeda satu dua soal karena ada yang sudah sampai materi C, sedangkan sekolah satunya belum sampai,” kata Plt Kabid Pembinaan SD Dinas Pendidikan (Disdik) Kotawaringin Timur (Kotim), Wahyudi, Kamis 6 Januari 2022.

GERAKKALTENG.com – SAMPIT – Saat pandemi Covid-19 melanda, pembelajaran yang dilakukan secara dalam jaringan (daring) dan sebagian luar jaringan (luring) turut mempengaruhi cepat lambatnya capaian pembelajaran di masing-masing sekolah. Bahkan saat pandemi ini, capaian materi pembelajaran masing-masing sekolah berbeda lantaran masing-masing sekolah harus menyesuaikan kecepatan siswa menerima pembelajaran saat dilakukan pembelajaran daring atau online.

“Masing-masing sekolah kadang tidak sama capaian materinya, karena ada yang daring dan luring, sehingga dalam pembuatan soal ujian juga perlu penyesuaian. Dan ada yang sedikit berbeda satu dua soal karena ada yang sudah sampai materi C, sedangkan sekolah satunya belum sampai,” kata Plt Kabid Pembinaan SD Dinas Pendidikan (Disdik) Kotawaringin Timur (Kotim), Wahyudi, Kamis 6 Januari 2022.

Meski demikian lanjutnya, soal-soal tidak jauh berbeda. Hanya beberapa soal saja yang tidak sama, lantaran menurutnya jika dipaksakan untuk dimasukkan sementara anak-anak belum menerima materinya maka anak-anak akan kebingungan dan tidak bisa menjawab.

“Makanya kita dalam penyusunan soal juga mengumpulkan sejumlah guru dalam satu tim yang berasa dari daerah berbeda-beda di Kotim, agar kita mengetahui masing-masing sekolah sudah sampai mana materinya sehingga bisa disesuaikan pembuatan soalnya,” tegasnya.

Tambahnya, walaupun capaian materi pembelajaran berbeda namun hal itu tidak mempengaruhi kelulusan peserta didik. Karena dengan program merdeka belajar yang saat ini tengah digalakkan, masing-masing sekolah berhak menentukan standar kelulusan siswa di sekolahnya.

“Jadi bagaimana pihak sekolahnya saja lagi, standar kelulusannya bagaimana dan nilainya harus mencapai berapa,” tandasnya. (Er/sog)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!