DPRD Kotawaringin Timur
Dewan Kotim Minta Pemkab Perkuat Peternakan Sapi

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kota Waringin Timur (Kotim) melalui instansi terkait diminta memperkuat program peternakan pada tahun 2023 mendatang. Khususnya di daerah yang sangat potensial untuk memperdayakan peternakan sapi.
“Kami minta pemerintah melalui dinas teknis harus lebih banyak memberdayakan peternak lokal. Sehingga ketika ada masalah penyakit hewan seperti PMK daerah kita tidak lagi kewalahan mengatasinya, karena ternak di daerah kita dapat mencukupi kebutuhan yang diperlukan,” kata Ketua Komisi II Juliansyah, Kamis (8/9/2022).
Dirinya mengatakan dengan adanya peternakan sapi di Kabupaten Kotim, nantinya dapat memenuhi kebutuhan daging yang diperlukan. Sehingga kedepan perlu lagi untuk mengambil keluar daerah seperti seperti Kalimantan Selatan, Jawa Timur, Bali, bahkan hingga wilayah Nusa Tenggara Barat.
“Selama ini pasokan sapi di daerah kita ini masih dari luar daerah, maka dari itu pengembangan program peternakan sangat tepat dilakukan saat ini. Apalagi diketahui banyak masyarakat yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan peternakan. Hanya saja kekurangan modal dan dukungan dari pemerintah daerah,” ujar Juliansyah.
Ia juga mengatakan program integrasi sapi dan kelapa sawit dinilai sangat besar peluangnya untuk dikembangkan di Kabupaten Kotim. Hal ini karena masih banyak lahan kosong untuk dijadikan peternakan dan pangsa pasar daging sapi juga sangat terbuka lebar.
“Integrasi sapi dan kelapa sawit bisa dilakukan oleh masyarakat secara mandiri dengan memanfaatkan kebun kelapa sawit mereka untuk juga memelihara sapi. Sumber pakan didapat dan diolah dari sumber yang tersedia dan tidak terpakai di kebun sawit,” ucap Juliansyah.
Dikatakannya, sistem tersebut sangat menguntungkan. Di satu sisi lahan dapat menanam kelapa sawit, sekaligus juga dapat beternak sapi. Ini bisa untuk jangka panjang karena sapi bisa dapat pakan dari sisa produksi sawit yang secara tidak langsung ini juga mendukung program pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan, khususnya dalam hal swasembada daging. (erk/bud)