EDUKASI & RISTEK

Sebanyak 286 Peserta Didik Ikuti MPLS

“Adapun pemateri dari dalam sekolah dan luar sekolah seperti Danramil Baamang, Polsek Baamang dan Komisi Penanggulangan Aids Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Sedangkan materi yang disampaikan yaitu Sistem Penilaian dan Kurikulum, Wawasan Wiyata Mandala, Program Kesiswaaan, Wawasan Kebangsaan, Penanggulangan Aids, Peranan BK di Sekolah dan Bahaya Narkoba,” sebutnya, Rabu 13 Juli 2022.

GERAKKALTENG.com – SAMPIT – Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) khususnya di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 3 Sampit di mulai pada tanggal 11 hingga 14 Juli 2022. Pelaksanaan selama empat hari ini di isi dengan berbagai materi yang memiliki banyak manfaat untuk para peserta didik baru.

Ketua Panitia MPLS SMAN 3 Sampit, Gunawan Idul Bantut mengatakan, MPLS ini diikuti sebanyak 286 peserta didik baru kelas X. Para peserta didik baru akan menerima materi dari pemateri dalam sekolah maupun luar sekolah dengan materi yang berpariasi setiap harinya.

“Adapun pemateri dari dalam sekolah dan luar sekolah seperti Danramil Baamang, Polsek Baamang dan Komisi Penanggulangan Aids Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Sedangkan materi yang disampaikan yaitu Sistem Penilaian dan Kurikulum, Wawasan Wiyata Mandala, Program Kesiswaaan, Wawasan Kebangsaan, Penanggulangan Aids, Peranan BK di Sekolah dan Bahaya Narkoba,” sebutnya, Rabu 13 Juli 2022.

Terpisah, Kepala SMAN 3 Sampit Livenur Hasby mengatakan, kegiatan MPLS ini banyak mamfaatnya, dimana peserta didik baru bisa berorientasi dengan teman baru, dewan guru dan lingkungan sekolah yang masih baru untuk mereka.

“Kegiatan MPLS ini tetap mengacu pada petunjuk teknis (Juknis) MPLS yang telah disampaikan oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng). Dan juga kami tetap mengedepankan penerapan protokol kesehatan (Prokes),” tegasnya.

Melalui MPLS ujarnya, pihak sekolah bisa mengenali potensi diri siswa baru, kemudian juga untuk membantu siswa baru beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan sekitarnya, antara lain aspek keamanan, fasilitas umum, dan sarana prasarana sekolah.

“Serta kita bisa menumbuhkan motivasi, semangat, dan cara belajar efektif sebagai siswa baru, mengembangkan interaksi positif antar siswa dan warga sekolah lainnya, menumbuhkan perilaku positif antara lain kejujuran, kemandirian, sikap saling menghargai, menghormati keanekaragaman dan persatuan, kedisiplinan, hidup bersih dan sehat untuk mewujudkan siswa yang memiliki nilai integritas, etos kerja, semangat gotong royong,” pungkasnya. (Rik/Sog)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!