Barito UtaraDPRD Barito Utara
BBM Satu Harga Hadir Di Kecamatan Teweh Timur
Muara Teweh,Gerakkalteng.com-Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) kembali meresmikan lembaga penyalur program Bahan Bakar Minyak (BBM) satu harga di Kecamatan Teweh Timur, Kabupaten Barito Utara Kalimantan Tengah jumat (23/11/2018).
Bupati Barito Utara, H. Nadalsyah dalam sambutannya yang dibacakan Wakil Bupati, Sugianto Panala Putra, mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Barito Utara menyambut baik dan mengapresiasi pembangunan dan beroperasinya program penyaluran BBM satu harga ini.
“Kita semua berharap semoga dengan beroperasinya lembaga penyalur BBM satu harga di Kecamatan Teweh Timur ini akan memberikan efek positif terhadap masyarakat serta pembangunan di Kecamatan Teweh Timur”, ujar Sugianto Panala Putra.
Sementara itu anggota Komite BPH Migas Hendri Ahmad yang hadir dalam peresmian tersebut mengatakan Dalam rangka implementasi BBM satu Harga, pemerintah menugaskan Pertamina untuk mendirikan 150 tambahan lembaga Penyalur di wilayah 3T (Terdepan, Terluar dan Tertinggal) dalam waktu kurun waktu tiga tahun ( 2017 – 2019). SPBU Kompak di Kec. Teweh Timur, Kab. Barito Utara merupakan SPBU 3T ke 47 yang beroperasi dan ke 38 diresmikan di tahun 2018.
“Kami informasikan bahwa SPBU ini mendapat suplai BBM dari Terminal BBM Banjarmasin melalui transportasi darat dengan estimasi kebutuhan sekitar 30 ribu liter premium dan 10 ribu liter solar per bulan dengan harga jual Premium Rp. 6450 dan Solar Rp 5150/ liter. Angka volume ini akan terus di evaluasi menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat”, Hendri Ahmad
Pada pelaksanaannya, pendirian lokasi Lembaga Penyalur satu harga di wilayah 3T ini memerlukan upaya yang tidak mudah dan biaya yang tidak murah mengingat lokasi yang relatif sulit di jangkau dan sarana infrastruktur yang terbatas.
Sementara itu yang tidak kalah pentingnya setelah Lembaga Penyalur beroperasi adalah bagaimana menjamin penyaluran tepat sasaran dengan harga sesuai ketentuan.
Kasus yang sering terjadi adalah masalah gangguan yang sering terjadi soal operasional SPBU yang terganggu akibat krisis stok. Hal ini bisa terjadi ketika terdapat pembelian dalam jumlah cukup besar oleh oknum-oknum pengecer yang kemudian menjual kembali dengan harga tinggi.
Hal ini tentunya dapat menyebabkan stock SPBU cepat habis dan harga menjadi tinggi di level pengecer sehingga tujuan untuk menciptakan satu harga BBM menjadi sulit tercapai. Sehubungan hal tersebut, peran Pemda dan aparat setempat sangat penting dalam mengawasi dan mengontrol hal ini agar penjualan BBM bisa tepat sasaran.
“Oleh karena itu kami kembali memohon dukungan Bapak Bupati beserta jajarannya untuk dapat turut mengawasi penjualan BBM di wilayah Teweh Timur ini khususnya penertiban dan pengawasan terhadap kemungkinan adanya oknum-oknum pengecer yang bisa menghabiskan stock BBM di SPBU dan menjualnya kembali dengan harga mahal,” tambah Hendri
Kegiatan yang dimulai pukul 09.00 WIB diikuti Wakil Bupati Barito Utara Sugianto Panala Putra, Wakil Ketua lI DPRD Acep Tion, Anggota BPH Migas, Unsur Tripika, Tokoh agama, adat dan tokoh masyarakat setempat. (SBI)