Kotawaringin Timur
Jadikan Beras Fortivit Solusi Tekan Stunting
"Rencananya beras ini akan kita sinergikan dengan program-program di desa dengan harapan dapat menekan angka kejadian kasus stunting yang lumayan tinggi di Kotim," ujarnya.
GERAKKALTENG.com – SAMPIT – Badan Urusan Logistik (Bulog) Sampit bekerjasama dengan Pemkab Kotawaringin Timur (Kotim) menyosialisasi beras fortivit untuk membantu program pemerintah mengatasi stunting atau kekerdilan. Sosialisasi beras dilakukan di Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kotim dihadiri sejumlah Kepala Desa (Kades), Selasa (9/3/2021).
Kepala DPMD Kotim Hawianan mengungkapkan, beras fortivit yang dijual Bulog merupakan beras bervitamin, beras sehat, yang diperkaya beberapa mikronutrien sepeni vitamin A, vitamin B1, vitamin 83. vitamin B6. asam folat, vitamin B12, zat besi dan seng (Zn).
“Rencananya beras ini akan kita sinergikan dengan program-program di desa dengan harapan dapat menekan angka kejadian kasus stunting yang lumayan tinggi di Kotim,” ujarnya.
Hawianan mencontohkan, seperti pada acara posyandu balita atau pada kelas PAUD misalnya. Beras fortivit dapat dimasak menjadi bubur sebagai makanan pendamping bagi balita dan anak-anak. Dananya mungkin saja, katanya, berasal dari dana desa.
“Menurut saya ini sangat baik karena menyangkut perkembangan gizi dan kesehatan penerus kita. Saya harap nantinya desa dapat memanfaatkan keberadaan beras ini dengan baik,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Perum Bulog Subdrive Sampit Rony Hadianto mengungkapkan, saat ini pihaknya tengah melakukan sosialisasi keberadaan beras fortivit. Beras ini diharapkan dapat menjadi jembatan integrasi kebijakan antarprogram Pemerintah, sehingga dapat mengurangi prevalensi stunting dan anemia di Kotim.
“Harga jual beras ini Rp 17 ribu per kilogram, namun unggul karena banyak vitaminnya dibandingkan beras biasa. Untuk masyarakat yang ingin membeli bisa datang langsung ke kantor kami,” pungkasnya. (sog/agg)