DPRD Kotawaringin TimurKotawaringin Timur

Solusi Kelangkaan, Dewan Usulkan Beli Alat Produksi Oksigen Sendiri

"Mesin Oxygen Concentrator bekerja dengan cara memisahkan oksigen dari gas lain dan kotoran di udara bebas melalui proses berulang kompresi-filtrasi-purifikasi. Kalau oksigen untuk medis yang diproduksi harus mencapai kemurnian lebih dari 99,5 persen dan ini dapat dipakaikan untuk pasien Covid-19 yang kategori berat," ujar anggota Komisi III Riskon Fabiansyah, Selasa (3/8/2021).

GERAKKALTENG.com – SAMPIT – Untuk mengatasi krisis oksigen di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dalam menangani pasien Covid-19, pemerintah daerah (pemda) dapat membeli mesin penghasil oksigen. Yaitu mesin medical oxygen concentrator. Sehingga kebutuhan oksigen bagi pasien Covid-19 di rumah sakit dapat terpenuhi.

“Mesin Oxygen Concentrator bekerja dengan cara memisahkan oksigen dari gas lain dan kotoran di udara bebas melalui proses berulang kompresi-filtrasi-purifikasi. Kalau oksigen untuk medis yang diproduksi harus mencapai kemurnian lebih dari 99,5 persen dan ini dapat dipakaikan untuk pasien Covid-19 yang kategori berat,” ujar anggota Komisi III Riskon Fabiansyah, Selasa (3/8/2021).

Menurut dia, pemerintah daerah bisa melakukan pengadaan mesin penghasil oksigen, dan ini dapat menjadi solusi sehingga RSUD dr Murjani Sampit tidak sepenuhnya tergantung pada pasokan oksigen dari pihak lain. Bahkan saat ini pasokan tambahan datang dari sebuah perusahaan di Kabupaten Kotawaringin Barat dan Banjarmasin. Tetapi jumlah yang dipasok belum mencukupi kebutuhan di tengah melonjaknya penderita Covid-19 yang harus dirawat dan membutuhkan oksigen

“Saya sangat prihatin dengan krisis oksigen yang terjadi di RSUD dr Murjani Sampit. Dari 300 tabung kebutuhan oksigen setiap hari untuk pasien di rumah sakit itu, hanya mampu dipenuhi 150 tabung oleh PT Samator Gas. Saat ini oksigen merupakan salah satu kebutuhan vital bagi sebuah rumah sakit. Maka sudah seharusnya ini menjadi pemikiran sejak jauh-jauh hari dengan mencari solusi bisa memproduksi oksigen sendiri, sehingga lebih efisien dan bisa memenuhi kebutuhan sendiri,” ucap Riskon.

Politikus Partai Golkar ini juga mengatakan, bahwa mesin Oxygen Concentrator tersebut harganya tidak terlalu mahal. Yakni antara Rp 20 juta hingga Rp 30 juta per unit. Maka dari itu,  pihaknya berharap ada perhatian dan dukungan dari pihak ketiga yaitu perusahaan besar swasta (PBS) yang ada di daerah ini dapat membantu dalam rangka pemenuhan alat tersebut.

“Kalau kita menunggu anggaran pemerintah daerah maka akan memakan waktu panjang, mulai prosedur pengadaan, lelang dan lain-lain. Sedangkan kebutuhan oksigen di rumah sakit kita ini tidak bisa menunggu prosedur yang panjang tersebut, maka kami berharap pihak PBS dapat membantu pengadaan alat tersebut,” harap Riskon.

Dia juga mengingatkan, permasalahan kekurangan suplai oksigen bagi rumah sakit, terutama bagi pasien Covid-19 sangat penting dicarikan solusi secepatnya. Karena suplai oksigen untuk pasien Covid-19, seakan menjadi penyambung nyawa warga agar mereka bisa segera sembuh dari virus itu.

“Kebutuhan oksigen sangat diperlukan oleh pasien, maka pemerintah daerah harus mencari solusi lain, karena masalah ini menyangkut nyawa hidup seseorang, agar mereka dapat sembuh dari virus mematikan itu,” tutupnya. (agg/hms)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!