DPRD Kotawaringin Timur

Kegiatan CSR Musti Rutin Dilaporkan

“Pemberian informasi positif ini penting, karena selama ini belum pernah diungkapkan, sehingga tidak salah jika masyarakat menganggap masuknya investasi minim kontribusi lantaran apa yang sudah dilakukan investasi untuk CSR dan lain sebagainya tidak pernah dipublikasikan,” kata Juliansyah, Selasa (5/4/2022).

GERAKKALTENG.com – SAMPIT  Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Juliansyah T S.Sos meminta agar perusahaan perkebunan harus aktif menyampaikan dan melaporkan program Corporate Social Responsibility (CSR) kepada pemerintah daerah dan masyarakat di daerah ini. Hal ini sangat penting dilakukan untuk memberikan informasi yang baik bagi dunia investasi itu sendiri.

“Pemberian informasi positif ini penting, karena selama ini belum pernah diungkapkan, sehingga tidak salah jika masyarakat menganggap masuknya investasi minim kontribusi lantaran apa yang sudah dilakukan investasi untuk CSR dan lain sebagainya tidak pernah dipublikasikan,” kata Juliansyah, Selasa (5/4/2022).

Menurutnya selama ini, pemberitaan cenderung banyak negatifnya terhadap investasi. Maka dari itu ia mendorong bagaimana agar kegiatan-kegiatan positif dari perkebunan seperti halnya CSR, pembangunan jalan ataupun perbaikan hendaknya dipublikasikan sehingga masyarakat bisa tau.

“Konflik di bidang kelapa sawit dengan masyarakat lokal juga dapat diselesaikan melalui program pemberdayaan masyarakat sekitar hingga menjadikan masyarakat sebagai objek sekaligus subjek dari CSR perusahaan tersebut,” ujar Juliansyah.

Politisi Partai Gerindra ini juga mengatakan hal tersebut memang terlihat sepele, tetapi ketika saat ini para pencari informasi dari luar daerah membuka di internet, maka yang banyak informasi cenderung sengketa, konflik, dan lain sebagainya, Sedangkan kegiatan positif perkebunan tidak pernah terlihat.

“Sejauh ini kami juga jarang sekali menerima informasi mengenai perusahaan perkebunan dan sejenisnya yang melakukan kegiatan CSR dan lain sebagainya, kalau kondisi ini terlalu lama dibiarkan, akibatnya membuat citra investasi itu kurang baik di mata masyarakat. Dan saya melihat ada beberapa perusahaan perkebunan yang aktif menyampaikan informasi positif kepada publik,” tutupnya. (tri/sog)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!