DPRD Kota Palangka RayaPalangka Raya
Aturan PPDN Diterapkan, Tim Satgas Siap Jalankan
Aturan PPDN Diterapkan, Tim Satgas Siap Jalankan
GERAKKALTENG. com – Palangka Raya – Ketua Satgas Covid-19 Kota Palangka Raya Fairid Naparin, melalui ketua hariannya, Emi Abriyani menegaskan, tim satgas siap menjalankan kebijakan terkait kebijakan pemerintah tentang ketentuan pelaku perjalanan dalam negeri (PPDN) pada masa pandemi Covid-19
“Guna melaksanakan ketentuan tersebut, tentu tim satgas akan bekerjasama dengan pihak terkait lainnya. Terutama melakukan pengawasan penerapannya di lapangan,”ungkap Emi, Senin (11/7/2022).
Menurutnya, adanya kebijakan tersebut setidaknya sejalan dengan upaya memenuhi capaian target vaksinasi booster di Kota Palangka Raya, yang saat ini masih cukup rendah.
“Saya berharap kebijakan ini tidak dianggap memberatkan masyarakat. Namun sebagai upaya bersama mencegah merebaknya varian baru Covid-19,” ujarnya.
Setidaknya tambah Emi, kebijakan tersebut mendorong masyarakat untuk memahami pentingnya vaksinasi booster sebagai penguat, dan mempermudah dalam segala hal. Terutama melindungi diri dari ancaman virus.
Adapun diketahui Satgas Covid-19 pusat telah menerbitkan Surat Edaran 21/2022 tentang ketentuan PPDN pada masa pandemi Covid-19. Edaran tersebut akan diberlakukan mulai 17 Juli mendatang.
Secara ringkas, dalam edaran tersebut mengatur sejumlah hal. Pertama, bagi masyarakat yang sudah vaksin booster maka tak lagi diwajibkan menyertakan hasil rapid test antigen maupun PCR.
Selanjutnya, bagi yang sudah vaksin dosis kedua maka diharuskan menyertakan hasil test PCR 3×24 jam, atau rapid test antigen 1×24 jam dan yang hanya vaksin dosis pertama diwajibkan mengikuti test PCR 1×24 jam.
Sementara bagi masyarakat yang memiliki kondisi kesehatan khusus, sehingga tidak bisa divaksin (memiliki komorbid), maka diwajibkan menyertakan hasil test PCR 3×24 jam pada saat melakukan perjalanan.
Sedangkan bagi anak usia 6-17 tahun, dalam edaran itu wajib menunjukan vaksin 2 kali dan bebas test, lalu anak usia di bawah 6 tahun yang tidak termasuk ketentuan vaksinasi dan tidak wajib test Covid-19, maka wajib dilakukan pendampingan. (VD)