Kalimantan TengahNasional
Hamdhani Sarankan Selidiki Mahalnya Harga Tiket Pesawat ke Kalteng
JAKARTA,GERAKKALTENG.COM –
Anggota Komisi VI DPR RI, Hamdhani, menyarankan agar Kepolisian Republik Indonesia menyelidiki tingginya tarif pesawat terbang dari Jakarta – Palangka Raya.
“Kita menyarankan agar aparat hukum menyelidiki mahalnya tarif pesawat ke Provinsi Kalteng, sebab harganya sangat tinggi bahkan mendekati tarif ambang batas tertinggi yang telah ditetapkan oleh pemerintah,” ujar H. Hamdhani di Jakarta, Rabu (18/7).
“Saya sampai bingung, kenapa tarif pesawat terbang sangat tinggi ke Kalteng. Harga mahal tidak hanya ke Bandara Tjilik Riwut Kota Palangka Raya, tapi juga ke Bandara Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, dan Pangkalan Bun Kabupaten Kotawaringin Barat,” ucap Hamdhani lagi kepada wartawan melalui pesan WhatsAppnya, Rabu (18/7).
Karena tingginya tarif pesawat membuat Anggota DPR RI asal Kalteng ini gerah. Dia berencana mengusulkan kepada Komisi VI agar memanggil maskapai penerbangan, yang melayani penerbangan di Palangka Raya (Kalteng).
Hamdhani mengatakan, apabila tingginya tarif pesawat udara karena banyaknya penumpang tidak sebanding dengan jumlah pesawat yang beroperasi, “Kalau memang banyaknya penumpang, kenapa tidak di tambah penerbangan setiap harinya.
Ini perlu adanya penyelidikan terkait tingginya tarif pesawat terbang, khususnya rute dari Jakarta dan Surabaya ke seluruh bandara di Kalteng,” tegasnya.
Ia menambahkan biasanya harga tiket dari Jakarta dan Surabaya ke bandar udara Tjilik Riwut berkisar Rp500 hingga Rp750 ribu, tapi beberapa pekan terakhir ini di kisaran Rp1 juta – Rp1,6 juta lebih. Dan ditambah lagi untuk mendapatkan tiket pesawat juga relatif sulit.
Mantan anggota DPD RI ini mengatakan tingginya harga tersebut bukan hanya ke Palangka Raya, tapi juga Pangkalan Bun Kabupaten Kobar. Harga sekali berangkat dari Pangkalan Bun ke Jakarta dan sebaliknya, sekarang ini Rp1,2 juta – Rp1,4 juta”, katanya lagi.
“Harga tiket mahal bukan hanya dari Jakarta ke Pangkalan Bun saja. Dari Pangkalan Bun ke Jakarta juga mahal. Ini sudah tidak benar. Saya nanti minta ke Komisi VI untuk memanggil maskapai penerbangan yang melayani penerbangan di Kalteng. Pihak maskapai harus menyampaikan kenapa tarif pesawat udara sangat tinggi,” pungkasnya. (wan)