DPRD Kota Palangka RayaPalangka Raya
Kemarau Tahun ini Diprediksi Panjang,Waspada Ancaman Karhutla
Kabid Penanggulangan Bencana pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, Koffeno Nahan.
PALANGKA RAYA,GERAKKALTENG, COM-Kabid Penanggulangan Bencana pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, Koffeno Nahan mengatakan, di tahun 2019 ini kemarau akan berlangsung lebih panjang.
“Berdasarkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), maka kemarau akan berlangsung hingga bulan November mendatang,”ungkapnya, Senin (1/4/2019).
Kata Koffeno, sebagai bentuk antisipasi dari prediksi panjangnya musim kemarau tahun ini, maka pemerintah secara terpusat telah memerintahkan setiap daerah yang rawan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) untuk mempersiapkan langkah-langkah pengendalian karhutla .
“Jika berkaca dari provinsi tetangga seperti Kalbar yang baru-baru ini ditemukan 29 titik hotspot (titik panas), maka harus siap langkah antisipasi. Terlebih kemarau tahun ini tidak bisa dipredisi bulan apa saja yang bersifat ekstrim,”jelasnya.
Guna menyikapi ancaman karhutla ditahun ini lanjut Koffeno, maka pemerintah pusat juga telah mewanti wanti daerah rawan karhutla, dimana koordinasi dalam penanggulangnan dan pencegahan akan melekat secara langsung kepada kepala daerah melalui satgas masing-masing.
“Wali kota melalui satgas penanggulangnan dan pencegahan karhutla yang ada, telah mempersiapkan langkah-langkah antisipasi menyikapi peralihan musim ditahun ini. terutama ancaman karhutla yang biasanya akan muncul,”terangnya lagi.
Untuk wilayah Kota Palangka Raya itu sendiri sebut Koffeno, sedikitnya ada enam kelurahan yang mesti diwaspadai sebagai wilayah rawan karhutla.
“Seperti Kelurahan Habaring Hurung dan Kelurahan Kalampanagn serta empat kelurahan lainnya di Palangka Raya, ditempatkan sebagai zona merah yang harus diawasi akan kemunculan titik panas,”bebernya.
Namun sejatinya tambah Koffeno, secara khusus jajarannya Pemko Palangka Raya melalui BPBD serta tim satgas penanggulangnan dan pencegahan karhutla jauh-jauh hari telah lebih waspada dan melakukan kerja efektif guna mengantisipasi terjadinya karhutla.
“Tahun 2015 menjadi tahun kelam dimana wilayah Palangka Raya mengalami bencana asap yang ditimbulkan dari karhutla. Maka itu, upaya pencegahan sejak dini dilakukan, baik koordinasi melekat dan kesiapan sarana prasarana pencegahan,”tutupnya.VD