Hukum dan KriminalKapuasSlider

Polisi Dalami Kasus Duel Maut Bocah SD

“Hasil otopsi belum kita terima. Jadi memang pada saat ditemukan, korban sudah dalam kondisi tidak bernyawa. Kemudian celana yang digunakan melorot,” kata Jukiman Situmorang di Palangka Raya.

PALANGKA RAYA, GK – Kepolisian Resort Kapuas, terus mendalami kasus kematian bocah korban duel maut di Kecamatan Pulau Petak Kabupaten Kapuas. Dimana muncul dugaan adanya tindak pidana sodomi yang dialami korban.

Kapolres Kapuas AKBP Jukiman Situmorang menegaskan, hasil optopsi belum menguatkan dugaan itu. Memang diakuinya, saat ditemukan, celana korban dalam posisi melorot.

“Hasil otopsi belum kita terima. Jadi memang pada saat ditemukan, korban sudah dalam kondisi tidak bernyawa. Kemudian celana yang digunakan melorot,” kata Jukiman Situmorang di Palangka Raya, Senin (14/11/2016).

Kata Kapolres, hasil tersebut belum final karena otopsi dilakukan di RSUD dr Doris Sylvanus. Dia menegaskan, akan menyerahkan kepada dokter ahli forensik untuk menjelaskan hasilnya.

“Apakah ada tanda-tanda kekerasan di bagian tubuh lainnya. Sekarang ini yang memang secara nyata, ada penyempitan di bagian pembuluh darah leher korban,” kata Jukiman Situmorang.

Untuk membuktikan sejumlah dugaan tersebut, lanjut Jukiman, dalam waktu dekat, pihaknya akan menggelar rekkonstruksi. Juga sekaligus pembuktian apakah pelaku benar-benar tunggal atau lebih dari satu orang.

Sementara itu Kepala Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya dr Ricky Brillianty mengatakan, dari hasil otopsi, bagian anus korban nampak seperti bentuk corong.

“Tapi kapan dia mendapatkan luka itu saya tidak tahu. Lebih baik tanyakan ke penyidiknya ya,” ucapnya.

Korban kasus ini berinisial AH, 9, warga Desa Handiwung, Kecamatan Pulau Petak, Kabupaten Kapuas. Dia merupakan murid kelas III SD di desanya.

Korban ditemukan tewas oleh keluarganya dan warga setempat sekitar 50 meter dari toilet sekolahnya, Jumat (11/11/2016) malam. Sedangkan pelaku, Ne (13) yang juga sebagai sepupu korban, diketahui sebagai murid kelas VI SD yang sama.

Diduga, nyawa korban hingga melayang berawal dari perkelahian. Penyebabnya, korban mengejek pelaku karena celana bagian belakang pelaku robek. Pada saat itu, pelaku baru saja keluar dari toilet usai buang air besar.

Pelaku sempat didorong korban hingga terjatuh ke parit. Pelaku berdiri dan membalasnya. Korban juga akhirnya jatuh ke parit. Pelaku langsung mendatangi korban dan menindih korban sambil menekan bagian leher korban ke dalam air.

Akibatnya korban meninggal dunia. Setelah kejadian, pelaku menyeret tubuh korban sampai ke daerah rawa-rawa yang jaraknya sekitar 50 meter dari toilet sekolah.sr

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!