EDUKASI & RISTEKKotawaringin Timur
Terkait Kurikulum Merdeka, Belum Ada Pendampingan Khusus
“Secara khusus sekolah kita belum ada pendampingan untuk penerapan Kurikulum Merdeka dari Dinas Pendidikan (Disdik) Kotim, yang ada hanya sosialisasi saja kemarin,” kata Kepala SMPN 2 Sampit, Abdurrahman, Selasa 6 Desember 2022.
GERAKKALTENG.com – SAMPIT – Dalam penerapan Kurikulum Merdeka di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), banyak sekolah yang masih dalam tahap penyesuaian sehingga perlu penadampingan dari instansi terkait.
“Secara khusus sekolah kita belum ada pendampingan untuk penerapan Kurikulum Merdeka dari Dinas Pendidikan (Disdik) Kotim, yang ada hanya sosialisasi saja kemarin,” kata Kepala SMPN 2 Sampit, Abdurrahman, Selasa 6 Desember 2022.
Guna memaksimalkan penerapan kurikulum baru ini, sejumlah guru di sekolahnya juga sudah mengikuti pelatihan agar sekolah bisa menyusun kurikulum sendiri sesuai dengan penerapan kurikulum merdeka.
Guna memaksimalkan penerapan kurikulum baru ini, sejumlah guru di sekolahnya juga sudah mengikuti pelatihan agar sekolah bisa menyusun kurikulum sendiri sesuai dengan penerapan kurikulum merdeka.
“Sementara ini kita hanya kelas 7 yang menggunakan kurikulum merdeka, sementara kelas 8 dan 9 masih kurikulum 2013. Kemungkinan tahun depan sudah semua kelas menggunakan kurikulum merdeka,” tegasnya.
Bagi sekolah atau satuan pendidikan yang telah memilih menerapkan Kurikulum Merdeka pun masih diberikan tiga pilihan untuk mengimplementasikannya yakni Mandiri Belajar, Mandiri Berubah dan Mandiri Berbagi Mandiri Belajar, yaitu Satuan pendidikan menerapkan beberapa bagian dan prinsip kurikulum merdeka tanpa mengganti kurikulum yang digunakan satuan pendidikan. Mandiri Berubah, yaitu Satuan pendidikan menggunakan kurikulum merdeka dengan menggunakan perangkat ajar yang disediakan dan menerapkan pembelajaran terdiferensiasi secara sederhana. Mandiri Berbagi, yaitu Satuan pendidikan menerapkan kurikulum merdeka dengan mengembangkan perangkat ajar secara mandiri. (rik/aga)