Kalimantan Tengah
Kearifan Budaya Lokal Kalteng, Perlu di Eksplorasi ke Dalam Sebuah Film
PALANGKA RAYA,GERAKKALTENG.COM -Muchlis Peni Arifin dari Lembaga Sensor Film (LSF) Pusat mengatakan, Provinsi Kalimantan Tengah, salah satu provinsi yang memilki kekayaan kearifan budaya lokal yang sangat tinggi, sehingga perlu di eksplorasi sebagai budaya lokal yang bermanfaat.
“Lakukan eksplorasi terus menerus terhadap kearifan budaya lokal, sehingga tidak tergerus dalam arus globalisasi,”ungkap Muchlis, ketika berbicara pada acara forum implementasi penyerapan kearifan budaya lokal, Kamis (3/5/2018), di Hotel Luwansa Palangka Raya.
Menurut Muchlis, akan sangat disayangkan apabila kearifan budaya lokal di Kalteng tidak dapat di eksplorsebagai azas manfaat.
“Saya katakan Kalteng, memiliki sumber sumber atau deposit kearifan lokal yang bisa diangkat dalam industri perfilman dan layar lebar,”cetusnya dihadapan para peserta forum yang datang dari berbagai kalangan, baik itu akademisi, pemerhati budaya, media, dan lembaga seni budaya lainnya.
Dikatakan, upaya mengeksplor kearifan budaya tidak ada salahnya, terlebih bila dieksplor terus menerus maka akan lebih bermanfaat. Disisi lain Kearifan budaya lokal yang mengandung nilai-nilai budaya menjadi abadi.
Lain halnya ketika ekplor dilakukan terhadap sumber daya alam, dimana 30 sampai 40 tahun mendatang bisa saja akan habis.
“Kearifan budaya suatu daerah itu sejatinya merupakan deposit-deposit yang abadi. Hanya saja bagaimana upaya mengangkat dan melestarikan. Salah satunya kedalam sebuah film, baik untuk televisi ataupun layar lebar,”tutur Muchlis menekankan lagi.
Sejauh ini lanjut dia, banyak hiburan yang dituangkan ke layar perfilman tidak memiliki makna berarti bagi masyarakat.
“Bisa dibayangkan judul senetron seperti, suamiku terpikat daun muda, suami ku tak bisa melupakan mantannya, apakah salah aku mencintai suami orang lain. Nah, ini tidak ada manfaatnya,”tandasnya.
Ditambahkan Muchlis, tidak ada salahnya bila kemajuan globalisasi saat ini diajak untuk berdamai, terutama dalam memanfaatkan kemajuan globalisasi itu bagi penyerapan kearifan budaya lokal.
“ Saya pikir legenda rakyat di Kalteng tidak lah sedikit, sebut saja hikayat Tambun Bungai, asal usul manusia di Bumi tambun bungai dan lainnya. Terlebih ketika diangkat kedalam sebuah Film akan menjadi luar biasa,”ujarnya lagi.
Kata Muchlis,kekayaan berupa deposit kearifan budaya di Kalteng dapat menjadi modal yang bisa saja dapat berperan memajukan produksi film di Indonesia. Disisi lain potensi kearifan budaya tersebut, tidak tergerus jaman.VD