Katingan

Sambut HUT RI Polsek Katingan Bersihkan Di Sekitar Makam Pahlawan Minun Dehen

KASONGAN,GERAKKALTENG.COM – Menyambut hari kemerdekaan Indonesia ke-73 jajaran Polres Katingan menggelar bakti sosial dengan membersihan makam salah satu pahlawan di Desa Samba Danum, Kecamatan Katingan Tengah, Jum’at (3/8/2018).

Melalui anggota Polsek Katingan Tengah yang dipimpin langsung oleh Kapolsek Ipda Adhy Heryanto, melalukan kegiatan bakti sosial dengan melakukan pengecetan dan pembersihan di sekitar makam pahlawan Minun Dehen, yang merupakan putra asli Katingan.

Kapolres Katingan AKBP Elieser Dharma Bahagia Ginting SIK melalui Kapolsek Katingan Tengah Ipda Adhy Heryanto, mengatakan dalam kegiatan tersebut juga dibantu oleh warga sekitar.

“Ketika melakukan pembersihan di sekitar makam pahlawan, secara spontan dan sukarela warga juga ikut membantu,”Ujarnya.

Menurut Kapolsek bahwa makan tersebut harus perlu adanya perhatian dari pemerintah daerah Katingan, mengingat keadaan makam tersebut sempat terkena efek dari kebakaran pada agustus tahun 2016 lalu.

Sejarah singkat dari pahlawan Minun Dehen merupakan salah seorang putra asli Dayak Kalteng yang yang Gugur pada ta24 Agustus 1949 dalam Pertempuran Melawan Tentara Belanda di Danau Mare Kecamatan Katingan Tengah dalam perang mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia di Kalteng.

Minun Dehen ini juga merupakan salah seorang pejuang anggota Gerakan Revolusi Rakyat Indonesia (GRRI).

Pada 24 Agustus 1949, sebanyak dua regu KNIL dari Sampit menuju Tumbang Samba. Dari Tumbang Samba melalui jalan setapak mulai dari tepi Danau Mare menuju Tewah.

Pasukan GRRI di pos Tumbang Samba yang mengetahui rute perjalanan gerakan operasi KNIL tersebut lalu melakukan penghadangan di Danau Mare.

Pasukan KNIL berangkat dari Tumbang Samba menuju Danau Mare menggunakan tiga buah perahu besar yang dalam bahasa Dayak Ngaju disebut rangkan.

Sedangkan pasukan GRRI yang telah siap menyergap di Danau Mare itu di antaranya, Muller J. antang, Samudin Aman, H. Oeman bin H. Dukarim serta Minun Dehen.

Minun Dehen melakukan pengintaian di atas sebuah pohon di tepi Danau Mare dengan bersenjatakan granat yang siap dilemparkan ke rangkan yang membawa pasukan KNIL.

Kontak senjata pun berlangsung seru. Namun sayang, granat yang dilemparkan Minun Dehen dari atas pohon Sangkuang di tepi danau, tidak mengenai rangkan yang disasarnya.

Pasukan KNIL melihat adanya goyangan daun dan ranting pohon Sangkuang serta sosok manusia, langsung saja menembak. Tak ayal, Minun Dehen pun terkena tembakan dan gugur sebagai pahlawan.

Jenazah Minun Dehen kemudian dimakamkan di Samba Danum. Dan pada tahun 1954, Minun Dehen di tiwah kan. Sandungya berdiri pada pertigaan jalan raya, pusat Samba Danum-Samba Kahayan.
(Tri)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!