DPRD KatinganKatingan

Danau Punggu Alas Destinasi Ekowisata Baru

gerakkalteng.com – KASONGAN – Danau Punggu Alas atau Danau Air Hitam yang berada di Taman Nasional Sebangau, Kabupaten Katingan saat ini mulai menjadi kawasan ekowisata baru. Beberapa turis mancanegara, tercatat telah beberapa kali berkunjung ke lokasi yang masuk wilayah Desa Karuing, Kecamatan Kamipang tersebut. Kini, kawasan itu dilengkapi dengan dua Guest House dan dua Kapal Wisata.

Selain danau, di kawasan ini terdapat berbagai jenis flora dan fauna. Terdiri dari berbagai jenis burung, binatang reptile, ikan dan beraneka macam jenis tumbuhan. Orangutan  merupakan salah satu keistimewaan yang berada di kawasan Punggu Alas. Keberadaanya masih liar dan biasanya sangat mudah di jumpai pada musim pohon berbuah.

Bupati Katingan, Sakariyas SE menanggapi hal tersebut dengan positif. Dia menilai, adanya fasilitas sarana penunjang seperti Kapal Wisata dan Guest House akan mampu menjadi magnet bagi turis lokal ataupun mancanegara untuk berkunjung ke Katingan.

Sakariyas meminta kepada setiap masyarakat di tiga desa sekitarnya yakni Jahanjang, Karuing dan Tumbang Bulan agar dapat memanfaatkannya guna meningkatkan kesejahteraan ekonomi.

“Contoh hal yang dapat ditawarkan bagi turis, antara lain berupa jasa,” sebut Bupati, Minggu (14/4/2019).

Menurutnya, banyak cara untuk menawarkan jasa. Mulai dari jasa kelotok, hingga hal lainnya ketika ada turis berada di Taman Nasional Sebangau.

“Jadi asal jangan malas saja, sehingga tidak ada warga sekitar yang dikategorikan miskin,” ungkap Sakariyas.

Bupati meminta, adanya ekowisata Punggu Alas ini bisa ditunjang pula dengan peningkatan segi berbahasa oleh warga setempat. Dijelaskannya, bahasa inggris menjadi bahasa yang awam digunakan untuk turis berkomunikasi. Sehingga, warga sekitar pun diimbau untuk belajar bahasa inggris.

“Di Bali, ibu-ibu warga lokal menawarkan jasanya kepada bule dengan bahasa inggris. Saya harap hal demikian diterapkan juga di kawasan wisata yang ada di Kabupaten Katingan ini. Sehingga, warga dan turis mampu berkomunikasi,” imbuhnya.

Sakariyas menyampaikan, jika dirinya telah menginstruksikan agar guru bahasa inggris menggunakan percakapan dengan bahasa inggris ketika jam belajarnya.

“Hal itu dimaksudkan, agar murid termotivasi dan dapat dengan mudah meniru percakapan berbahasa inggris,” tambahnya. (tri)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!