Barito SelatanDPRD Barito SelatanHEADLINE
Masifkan Sosialisasi Pencegahan Korona Kepada Masyarakat
“Itu (Sosialisasi) harus aktif dilakukan, karena semakin hari semakin meluas, dan bahkan Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan virus corona Covid-19 sebagai pandemi,” desaknya.
FOTO : Ketua DPRD Barito Selatan, Farid Yusran (kanan) saat foto bersama Bupati Barsel, Edy Raya.
gerakkalteng.com – BUNTOK – Ketua DPRD Barito Selatan, Farid Yusran mendesak, agar Pemkab setempat untuk lebih aktif melakukan penyuluhan dan sosialisasi terkait virus corona (COVID-19), kepada seluruh lapisan masyarakat di kabupaten berjuluk Bumi Batuah itu. Desakkan ini, ia sampaikan saat ditemui awak media, Senin (16/3/2020).
Menurutnya langkah preventif harus segera dilakukan, mengingat saat ini COVID-19 yang telah ditetapkan oleh WHO menjadi pandemi dan menyebar di lebih 118 negara di dunia ini, penyebarannya sangat cepat.
Hal ini, bertujuan memberikan edukasi dan kejelasan bagi masyarakat, mengenai bagaimana cara pencegahan dan apa saja yang harusnya dilakukan oleh masyarakat, guna mencegah penyebarannya yang lebih luas lagi.
“Itu (Sosialisasi) harus aktif dilakukan, karena semakin hari semakin meluas, dan bahkan Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan virus corona Covid-19 sebagai pandemi,” desaknya.
Dengan kondisi demikian, ia berharap Barsel harus bersiap, dengan cara Pemda segera mengambil langkah tepat untuk pencegahan, agar jangan sampai virus mematikan tersebut sempat masuk di kabupaten bersemboyan Dahani Dahanai Tuntung Tulus itu.
Sebab, dikatakan oleh politisi PDIP tersebut, dirinya sangat prihatin, di Barsel orang – orang dan bahkan pemda terkesan cuek terkait kasus ini.
“Jangan sampai terjadi, setelah ada warga Barsel yang kena, baru ribut, hendaknya dari sekarang kita melakukan sosialisasi dan penyuluhan terkait Covid-19,” ucapnya mengingatkan.
Lebih jauh, ia menerangkan bahwa Barsel merupakan daerah yang rentan menjadi tempat penyebaran penyakit yang disebabkan oleh virus korona ini.
Sebab, kabupaten ini merupakan wilayah terbuka dan tempat perlintasan kendaraan bermotor antar provinsi dan kabupaten, termasuk juga kapal kapal penarik tongkang dari pulau Jawa dan Luar Negeri, dimana orang – orang tersebut bisa saja membawa penyakit.
“Seperti contoh Negara Philipina sudah mulai memberlakukan isolasi atau mengunci akses keluar masuk negara (lockdown), kita harus jaga, jangan sampai ada di Barsel ini yang terjangkit Covid-19,” pungkasnya mencontohkan.(petu/agg)