Kotawaringin Timur
Terkait Rute Sampit-Jakarta, Pemkab Kotim loby Maskapai Penerbangan
"Sudah lama rute penerbangan Sampit-Jakarta ataupun sebaliknya di Bandara Haji Asan Sampit tidak ada penerbangan. Saat ini kami masih berupaya agar penerbangan dengan rute tersebut kembali ada," ujar Bupati Kabupaten Kotim H Halikinnor Sabtu (27/3/2021).
GERAKKALTENG.com – SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), saat ini sedang melakukan komunikasi dengan sejumlah maskapai penerbangan, hal ini dilakukan sebagai upaya agar penerbangan rute Sampit-Jakarta atau sebaliknya kembali terlayani di Bandara H Asan Sampit.
“Sudah lama rute penerbangan Sampit-Jakarta ataupun sebaliknya di Bandara Haji Asan Sampit tidak ada penerbangan. Saat ini kami masih berupaya agar penerbangan dengan rute tersebut kembali ada,” ujar Bupati Kabupaten Kotim H Halikinnor Sabtu (27/3/2021).
Menurutnya pemerintah daerah sudah melakukan komunikasi dengan pihak Nam Air dan City Link, tetapi hingga saat ini belum ada kepastian, selain itu juga pihaknya juga sedang berupaya melakukan komunikasi dengan maskapai penerbangan lainnya. Agar dapat mewujudkan penambahan rute penerbangan Sampit- Jakarta.
“Saat ini Bandara H Asan Sampit, hanya melayani penerbangan ke Surabaya dan Banjarmasin saja, padahal penumpang rute Sampit- Jakarta lumayan cukup banyak, kita berharap nanti ada maskapai yang siap melayani penerbangan Sampit ke Jakarta, kalau bisa pesawat yang berbadan lebar,” ungkap Halikin.
Mantan Sekertaris Daerah ini juga mengatakan, saat ini kebutuhan terhadap moda transportasi udara cukup tinggi dan terus meningkat, sementara rute penerbangan masih terbatas. Maka penambahan rute penerbangan tersebut sangat dibutuhkan, Karena masyarakat di Kotim juga cukup banyak yang bepergian ke luar daerah. Mengingat di Kotim sendiri merupakan salah satu daerah bisnis, terutama di bidang perkebunan dan pertambangan.
“Terbatasnya pilihan rute penerbangan membuat sebagian warga Sampit memilih terbang melalui bandara di daerah lain, yakni Bandara Tjilik Riwut Kota Palangka Raya atau Bandara Iskandar Pangkalan Bun Kabupaten Kotawaringin Barat. Dan untuk mencapai kedua bandara tersebut, warga Sampit harus menempuh perjalanan darat sekitar empat jam atau bisa pula melalui rute penerbangan perintis, namun imbasnya harus mengeluarkan biaya yang lebih besar lagi,”sampai Halikin.
Dirinya juga berharap penerbangan rute Sampit-Jakarta tersebut segera terealisasi. Dengan begitu masyarakat lebih mudah untuk bepergian ke luar pulau menggunakan transportasi udara, dan pemerintah daerah akan terus berupaya berkomunikasi dengan sejumlah maskapai agar membuka penerbangan di Bandara Haji Asan Sampit.
“Mudah-mudahan ini cepat terealisasi dan dengan banyaknya maskapai dan rute penerbangan, maka masyarakat selaku konsumen akan makin diuntungkan karena terjadi persaingan sehat antarmaskapai kedepannya,” tutupnya. (sog/agg)