DPRD Kotawaringin TimurKotawaringin Timur
Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir
“Persoalan akibat banjir ini rentan menyebabkan beban bagi korban, selain tidak bisa bekerja juga kesulitan untuk bertahan hidup sehari-harinya,” ungkap Dadang.
GERAKKALTENG.com – SAMPIT – Banjir sudah melanda sejumlah desa di beberap kecamatan, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).
Anggota Komisi III DPRD Kotim, Dadang H Syamsu, mengharapkan pemkab setempat, untuk tanggap menyalurkan bantuan kepada warga yang terdampak banjir.
“Persoalan akibat banjir ini rentan menyebabkan beban bagi korban, selain tidak bisa bekerja juga kesulitan untuk bertahan hidup sehari-harinya,” ungkap Dadang.
Disebutkan Politisi PAN tersebut, berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim ada enam kecamatan yang dilanda banjir yaitu Tualan Hulu, Cempaga, Cempaga Hulu, Parenggean, Mentawa Baru Ketapang dan Baamang. Ketinggian air bervariasi mulai 60 centimeter hingga hampir 2 meter.
Kondisi yang terjadi empat hari terakhir ini membuat aktivitas masyarakat menjadi terganggu, bahkan puluhan rumah warga mulai terendam.
Dadang mengingatkan ini agar jangan sampai pengiriman bantuan untuk korban banjir kembali terlambat.Saat terjadi musibah, warga sangat membutuhkan bantuan. Pemerintah harus berada paling depan dalam membantu masyarakat yang sedang kesusahan.
Politisi Partai Amanat Nasional ini gencar menyoroti masalah ini karena saat banjir beberapa waktu lalu dia mendapat laporan bahwa bantuan dari pemerintah dinilai lamban sampai kepada korban banjir.
Untuk itu saat rapat pembahasan Rancangan Peraturan Daerah tentang Pengelolaan Keuangan Daerah belum lama ini, masalah ini juga dikemukakannya.
“Masalah ini perlu menjadi perhatian serius karena Kotawaringin Timur termasuk daerah rawan bencana,khususnya banjir yang sering terjadi saat curah hujan tinggi,” imbuhnya.
Anggaran untuk penanganannya harus selalu tersedia, khususnya untuk membantu korban banjir agar tidak sampai kelaparan.
Kendati demikian, ia mengapresiasi kebijakan pemerintah menambah alokasi anggaran belanja tidak terduga dari Rp1 miliar menjadi Rp 5 miliar sehingga diharapkan tidak ada kendala lagi dalam penyaluran bantuan untuk korban banjir. (sog)