Kotawaringin Timur
Omicron Diduga Sudah Masuk Wilayah Kotim
"Kita curiga varian baru Omicron sudah masuk dan berjangkit di daerah kita ini sehingga jumlah warga yang terpapar virus ini meningkat signifikan. Tapi untuk memastikannya kita masih menunggu hasil pemeriksaan sampel yang sudah dikirim," kata Halikin, Selasa (22/2/2022).
GERAKKALTENG.com – SAMPIT – Bupati Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) H Halikinnor mengungkapkan, Covid-19 sudah memasuki gelombang ketiga, kemungkinan varian baru omicron sudah masuk ke daerah ini sehingga jumlah warga yang terpapar virus ini meningkat secara signifikan.
“Kita curiga varian baru Omicron sudah masuk dan berjangkit di daerah kita ini sehingga jumlah warga yang terpapar virus ini meningkat signifikan. Tapi untuk memastikannya kita masih menunggu hasil pemeriksaan sampel yang sudah dikirim,” kata Halikin, Selasa (22/2/2022).
Dirinya meminta pemerintah daerah khususnya Satuan Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) dan masyarakat jangan sampai terlena, dan harus waspada karena dalam beberapa minggu terakhir ini kasus Covid-19 kembali meningkat, maka dari itu pihaknya protokol kesehatan harus diperketat.
“Saya juga meminta Dinas Kesehatan untuk melacak warga yang kontak erat dengan penderita. Langkah ini untuk mengetahui apakah terjadi penularan yang masif di sekitarnya,” ujar Halikin.
Ia juga memgatakan pemerintah daerah sudah menyiapkan ruang isolasi di RSUD dr Murjani dan Islamic Center untuk penanganan pasien Covid-19 serta Dua rumah jabatan Wakil Ketua DPRD juga sudah disiapkan untuk penderita Covid-19 yang membutuhkan tempat untuk menjalani isolasi mandiri.
“Akibat terjadi lonjakan dalam beberapa hari ini tepat tersebut sudah ditempat olah penderita yang terpapar akan Covid-19 dan mereka juga ditangani oleh tim medis, dan kita berharap tidak sampai terjadi lonjakan yang lebih banyak lagi,” harap Halikinnor.
Saat ditanya terkait kesiapan pasokan oksigen untuk mengantisipasi kemungkinan kelangkaan saat terjadi lonjakan pasien Covid-19 seperti beberapa waktu lalu, pemerintah daerah sudah berkoordinasi dengan produsen.
“Kalau hanya untuk kebutuhan di Kabupaten Kotim, oksigen kita saya rasa cukup, saat lonjakan kasus Covid-19, kebutuhan oksigen mencapai 250 tabung, sedangkan produksinya sampai 300 tabung per hari,” tutup Halikin. (ib/sog)