DPRD Kota Palangka RayaPalangka Raya
BNNK : Cegat Kemungkinan Transaksi Narkoba di Warung Kopi
FOTO : Ketua BNNK Palangka Raya , AKBP Miga Hartono, Sabtu (12/03/2022).
GERAKKALTENG.com, Palangka Raya – Penyebaran narkoba di Indonesia semakin gawat nan mengkawatirkan. Di Kota-kota besar di pulau Jawa dan Sumatera sebagian bandar bahkan memanfaatkan warung kopi dan kedai minum dan makan untuk transaksi narkoba.
Terlihat fakta nyata bahwa bandar nakroba kini semakin cerdik memainkan strategi pemasaran dengan memanfaatkan kedai kopi dan warung makan. Namun apakah ini terjadi di Kota Palangkara Raya dan Kalimantan Tengah ?
Keresahan ini tampaknya masih dicoba dibendung semaksimal mungkin oleh pihak aparat dengan memanfaatkan berbagai strategi pencegahan dan penangkalan.
Kepada Gerakkalteng.com, Ketua BNNK Palangka Raya , AKBP Miga Hartono, Sabtu (12/03/2022) mengungkapkan, saat ini transaksi narkoba atau pengggunaan narkoba secara vulgar di kedia kopi atau warung makan belum ditemukan di Palangka Raya.
Namun pihaknya sudah secara dini mengantisipasinya dengan menggalang sinergi kuat dengan pihak Polresta Palangka Raya dan juga Satnarkoba dan Diresnarkoba Polda Kalteng. Upaya lain juga memutus mata rantai ‘supply and demand’ di Kota Palangka Raya dan Kalteng secara keseluruhan.
Selain itu jajarannya dengan aparat lainnya melakukan analisis, pelacakan, dan pengejaran terhadap actor dan bandar besar di belakang penyebaran narkoba yang kian massif ini.
Miga mengingatkan seluruh pemilik kedai kopi, dan warung makan di Palangka Raya dan Kalteng pada umumnya, untuk tidak sedikitpun bermain dan ikut bekerjasama dengan bandar narkoba karena akan ada penindakan hukum yang tegas di belakang hari.
“Kami terus lakukan sinergi kuat dengan aparat lintas lembaga dan juga terus mengamati peredarannya dengan menahan supply and demand,”tukasnya.
Sementara itu, seorang pengamat sosial Universitas Palangka Raya, Suprayitno mengungkap, memang dengan inovasi dan taktik cerdas kaum bandar narkoba ini harus disiasati dengan lengkah yang lebih cerdik dari aparat hukum. Selain melakukan upaya edukasi, penyuluhan dan memberikan efek jera hukum, aparat juga bisa menyebar intelejen sebanyak mungkin untuk segera menjajaki kemungkinan dipakainya kedai kopi dan warung makan untuk transaksi narkoba.
“Intel harus banyak disebar supaya yang kita takutkan jangan terjadi di Kota Cantik dan Kalteng pada umumnya”, terangnya.
Penyebaran narkoba yang semakin massif dan taktis ini, memang sudah seharusnya disikapi dengan langkah dan strategi yang lebih cerdik. Selain itu, aparat juga harus terus berkejaran dengan waktu untuk terus mengahdang dan mengejar bandar narkoba sebelum penyebarannya semakin meluas. (AW/ST)