HEADLINEKalimantan TengahKotawaringin BaratNasional
Wendy S Loentan: “Tokoh Adat Miliki Peran Penting dalam Wujudkan Sinergitas Pembangunan”
JAKARTA – Ketua DPD, Gerakan Pemuda Dayak (Gerdayak) Kabupaten Kota Waringin Barat (Kobar), Kalteng, Wendy S.Loentan turut hadir dalam peringatan HUT Lembaga Komunikasi Pemangku Adat Seluruh Indonesia (LKPASI) ke -3 di Grand Hotel Paragon Jakarta, Rabu (22/2/2023) sampai Jumat (24/2/2023).
Dalam kegiatan tersebut, Wendy mengatakan, bahwa pada dasarnya, Tokoh Adat memiliki peran penting dalam membina potensi Sumber Daya Manusia (SDM), termasuk di wilayah Provinsi Kalteng. Karenanya, para tokoh Adat diharapkan memiliki semangat satu frekuensi yang mampu menyatukan setiap kelompok, komunitas masyarakat.
“Sangat penting adanya kesepahaman dan sinergitas bersama antara Tokoh Adat dan pemerintah. Dimana pemerintah dalam mengambil sebuah kebijakan agar dapat mempertimbangkan saran dari para Tokoh Adat. Begitu pula sebaliknya, tokoh adat mampu menyampaikan kebijakan dari pemerintah agar dapat berjalan dengan baik di masyarakat” ucap Wendy, Senin (27/2/2023).
Dilanjutkannya, dengan adanya semangat satu frekuensi tersebut, tentunya akan memiliki dampak positif dalam membantu pembangunan daerah. Termasuk pada segi membentuk SDM yang semakin baik.
Dikatakannya, semangat satu frekuensi sendiri di Kalteng mulai di gelorakan oleh Brigjen TNI Yudianto Putra yang saat itu menjabat sebagai Komandan Korem 102 Panju Panjung di Kalteng. Semangat tersebutlah kata Wendy yang kemudian ia kobarkan di antara Para Raja, Sultan, suku, Marga dan Pemangku Adat se Nusantara dalam rangka kegiatan Simposium dan Petisi LKPASI.
“Kami juga meminta dukungan agar Program IKN tetap dapat berjalan hingga tuntas dan saya yakin pemimpin selanjutnya akan melanjutkan pembangunan IKN tersebut” harapnya.
Dia juga mengatakan, dalam kegiatan LKPASI tersebut, banyak gagasan seperti invetarisir terhadap hak-hak Komunual, pengakuan tanah Adat dengan program sertifikasi terhadap hak-hak masyarakat yg ada sejak turun temurun. Termasuk gagasan meningkatkan Program UMKM di tiap daerah.
Hal tersebut menurutnya, diharapkan dapat menjadi nilai tambah untuk masyarakat adat atau komunitas lokal.
“Sebab ketika kita peroleh apa yang menjadi bagian kita, maka harus ada konsep sehingga pola pemanfaatan lahan atau potensi yang ada dapat menjadikan masyarakat yg mandiri, dan sejahtera” ungkap Wendy.
Dikatakannya juga, pelibatan Tokoh Adat dalam rangka membina potensi SDM tentu saja meningkatkan pembangunan di segala bidang. Kemampuan tokoh adat tidak hanya mampu mendeteksi ancaman kerawanan sosial, melainkan sebagai mitra pemerintah dalam rangka mensosialisasikan setiap kegiatan yang akan dilakukan pemerintah dalam hal meningkatkan Pembangunan di segala bidang dengan semangat satu Frekuensi.
Dalam kegiatan tersebut, Wendy selaku perwakilan asal Kobar, Kalteng memberikan cindera mata berupa Mandau yang merupakan senjata khas masyarakat suku Dayak Kalteng kepada Staf Ahli Kepresidenan, Dr. Ali Mochtar Ngabalin M.Si. yang turut hadir dalam kegiatan.
Sementara itu, dalam kegiatan tersebut, Staf Ahli Kepresidenan, Dr. Ali Mochtar Ngabalin M.Si. menyampaikan ucapan terimakasihnya kepada seluruh pemangku adat yang ada di Kalteng, termasuk dari Kobar. Ia mengatakan, cidera mata yang diberikan tersebut merupakan lambang dan simbol pergerakan masyarakat untuk bersama dalam kepentingan bangsa dan negara. Termasuk terus menjaga semangat ke kebhinekaan. (bud)