HEADLINEKalimantan TengahPalangka Raya

Guru Agama Resah, Tiga Bulan Tunki Tak Kunjung Dibayar

PALANGKA RAYA – Ratusan Guru Agama yang ada di Kota Palangka Raya mempertanyakan pembayaran Tunjangan Kinerja (Tunki) dari kementerian Agama (Kemenag), Kota Palangka Raya. Hal ini lantaran tiga bulan terakhir tidak kunjung dibayarkan dan menimbulkan keresahan di kalangan para guru.

Hal ini disampaikan Drs Menteng Asmin, selaku Direktur LSM, Law and Development Watch (LDW) Provinsi Kalimantan Tengah, Senin (20/3/2023).

Dikatakan Menteng, sebelumnya ia mendapatkan keluhan dari para guru agama tersebut yang merasa resah masalah pembayaran Tunki, mulai dari Guru SD, SMP dan SMA sederajat. Yakni tidak adanya pembayaran Tunki sejak Januari sampai Maret 2023, atau tiga bulan terakhir. Bahkan, para guru juga tidak mendapat penjelasan dari pihak Depag Kota Palangka Raya masalah belum dibayarkannya Tunki tersebut.

“Keluhan para guru agama ini menurut kami perlu segera ditanggapi oleh pihak terkait, yakni Kementerian Agama Kota Palangka Raya. Sehingga Tunki para guru dapat segera dibayarkan” ucap Menteng.

Dikatakannya juga, pembayaran Tunki ini menjadi penambah semangat para guru dalam menjalankan tugasnya sebagai tenaga pendidik. Ini juga menyangkut kualitas pendidikan nantinya di lingkungan sekolah.

“Jangan sampai masalah pembayaran Tunki ini diabaikan, karena para guru sudah menjalankan tugasnya. Ini juga menyangkut kualitas pendidikan di Kota Palangka Raya” sebutnya.

Karena permasalahan yang diadukan para guru ini kepadanya, maka Menteng menegaskan agar pembayaran Tunki dapat segera dibayarkan. Jangan sampai lanjutnya, apa yang menjadi hak pata guru diabaikan, karena para guru juga memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi.

“Pembayaran Tunki itu tentunya sangat diperlukan oleh para guru. Mereka juga memiliki tanggungjawab di lingkungan keluarganya dan dana Tunki tentu sangat membantu untuk memenuhi kebutuhan tersebut” ungkap Menteng.

Ditambahkannya, yang dikhawatirkan ialah jika para guru yang seharusnya menerima Tunki namun tidak juga dibayarkan, bukan tidak mungkin para guru akan menggelar aksi. Ini tentu akan mengganggu aktivitas belajar mengajar di sekolah. Terlebih ini pada bidang pendidikan agama dan menyangkut moral para anak didik.

“Masalah pembayaran Tunki ini sangat penting untuk segera diselesaikan. Jangan sampai menjadi masalah di dunia pendidikan untuk kemudian hari” tegas Menteng. (bud)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!