DPRD Kota Palangka Raya
Tetap Awasi Penyaluran Gas Elpiji 3 Kg
GERAKKALTENG. com – Palangka Raya – Masih terjadinya kelangkaan gas elpiji 3 Kg di Kota Palangka Raya dalam beberapa pekan terakhir di Kota Palangka Raya, mendapat perhatian dari kalangan anggota DPRD setempat.
Menurut Anggota DPRD Kota Palangka Raya Ruselita, masih terjadinya kelangkaan gas elpiji 3 Kg, menyebabkan gas melon tersebut terjual melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) di toko dan warung kecil.
Karena itu Ruselita meminta warga agar tidak berasumsi jika penyaluran dari PT Pertamina tersebut tidak tepat sasaran, tetapi bisa saja ada hal lain menjadi penyebabnya. Misalkan dalam penggunaannya tabung gas bersubsidi tersebut ternyata juga digunakan oleh masyarakat dari kalangan kelas menengah atas.
“Dari informasi yang saya dapatkan, masih ada masyarakat dari kalangan kelas menengah atas turut menggunakan gas elpiji 3 kilogram. Sejatinya, tabung gas bersubsidi diperuntukan pemerintah bagi masyarakat kalangan menengah kebawah, ini yang harus diluruskan,” katanya, Senin (9/10/2023).
Berkaca dari itu politisi perempuan dari Partai Perindo ini meminta pengertian agar semuanya bisa saling membantu masyarakat dari kalangan kelas kebawah, dengan memberi kesempatan kepada mereka untuk bisa mendapatkan/memanfaatkan gas 3 kg tersebut.
“Jangan ada sistem borong bagi para masyarakat. Terlebih kalangan menengah atas hendaknya tidak lagi menggunakan elpiji bersubsidi,” tukasnya.
Ruselita juga meminta kepada pihak Pertamina untuk memperketat pengawasan, dengan cara menggandeng pemerintah setempat dan aparat dari pihak kepolisian.
“Pemerintah daerah dan pihak kepolisian dapat bekerjasama melakukan pengawasan di lapangan. Dengan harapan kelangkaan gas elpiji dapat dieliminir. Sekalipun ada oknum yang bermain. Kami minta pihak kepolisian memprosesnya sesuai hukum dan ketentuan yang berlaku,” pungkasnya.(Red/Vd/*)