Palangka RayaSlider
Warga Kecewa GMT Tertutup Awan
PALANGKA RAYA, GK — Sejumlah warga Kalimantan Tengah mengaku kecewa karena tidak dapat menyaksikan gerhana matahari total (GMT) secara penuh. Pasalnya selama menit-menit proses gerhana berlangsung, awan mendung menutupi lokasi kegiatan di Bundaran Besar, Palangka Raya, Rabu (9/3/2016) pagi.
Sejak pukul 05.30 WIB, ratusan warga dari berbagai daerah di wilayah provinsi Kalteng termasuk para turis dari mancanegara berbondong- bondong datang kebundaran besar. Semua ingin menyaksikan langsung fenomena alam yang sangat menakjubkan yang hanya dapat dilihat kembali 300 tahunan sekali melintasi lokasi yang sama.
“Sedikit kecewa mas, karena tidak dapat melihat penuh hanya beberapa detik terlihat lalu tertutup awan. Tapi kejadian ini tetap membuat bahagia karena sempat ikut menyaksikan,” kata Ade, pegawai swasta di salah satu bank di Kalteng.
Meski demikian,warga yang berada di lokasi larut dalam suasana eforia melihat serta mengabadikan GMT menggunakan kamera ataupun ponsel masing-masing.
Menyambut GMT kali ini ada berbagai acara yang dilakukan pemerintah provinsi kalteng maupun pemerintah kota palangkaraya melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata setempat.
Berbagai kegiatan ritual adat dayak yang disiapkan menyambut fenomena alam tersebut. Diantaranya balian dan manenung apa yang terjadi kedepan dengan adanya kejadian gerhana matahari. Para basir mengadakan ritual ‘balian manambang matanandau nawan’.
Meski cuaca diselimuti awan hitam,kegiatan tetap berlangsung dengan lancar. Penjabat Gubernur Kalteng Hadi Prabowo, Kapolda Kalteng serta sejumlah pejabat provinsi lainnya juga turut hadir mengikuti kegiatan dan menyaksikan detik-detik gerhana matahari.
Saat proses gerhana matahari total hanya berlangsung beberapa detik dikarenakan tertutup awan mendung. Suasana gelap menyelimuti wilayah itu dalam beberapa menit. [ART]