KASONGAN,GK- Nampaknya menjadi seorang aparatur sipil negara (ASN) merupakan pekerjaan yang masih menjadi primadona dan selalu dicari masyarakat. Tunjangan, gaji hingga jaminan pensiun yang lumayan menjadi pertimbangan utama. Namun, pola pikir masyarakat ini harus diubah.
Anggota DPRD Katingan Lan Tejul mengatakan, tingginya minat para pencari kerja menjadi ASN harus mulai diubah. Menurutnya, masih banyak peluang kerja lain yang lebih menjanjikan untuk meningkatkan perekonomian.
“Terutama para sarjana-sarjana, mereka harus didorong agar mampu menciptakan peluang kerjanya sendiri, sesuai bidang dan kemampuan masing-masing. Kita jangan terlalu berharap setelah lulus kuliah langsung berpikir untuk menjadi pegawai,” ungkapnya, belum lama ini.
Menurut politikus Partai Gerindra itu, peluang-peluang kerja di Kabupaten Katingan masih cukup terbuka dan sifatnya beragam, tinggal bagaimana kemauan dan tekad agar potensi itu bisa menghasilkan.
“Ada beberapa sektor potensial yang bisa digarap, seperti pertanian, perikanan, pariwisata. dan perkebunan. Tingginya peluang di sektor ini, diharapkan menjadi modal besar bagi para pencari kerja untuk dimanfaatkan,” imbuhnya.
Terkait bidang perkebunan, katanya, para sarjana tidak melulu harus menjadi petani. Melainkan mencari inovasi bahkan menciptakan teknologi baru dalam dunia perkebunan. Begitu juga dengan sektor lainnya, harus ada peluang-peluang yang bisa diciptakan sebagai mata pencaharian.
“Oleh sebab itu, dalam perkuliahan harus dibarengi dengan praktik langsung lapangan, sebagai bekal sarjana-sarjana muda untuk bersaing dalam dunia kerja,” jelasnya.
Lan Tejul mengingatkan, para mahasiswa agar terus meningkatkan kompetensi dan keahlian dalam bidangnya masing-masing. Apalagi saat ini, tingkat persaingan semakin tinggi dengan pemberlakukan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
“Melalui penguatan yang dilakukan sesuai dengan bidang yang ada, maka diyakini dapat meningkatkan persaingan dengan SDM dari luar daerah bahkan asing sekalipun,” tuturnya.
Dirinya berharap, para mahasiswa mulai memikirkan masa depannya dan tetap fokus untuk mengasah keahlian di bidangnya masing-masing. Sehingga ketika lulus sebagai sarjana, mereka sudah siap untuk menciptakan peluang kerja bagi masyarakat di lingkungannya.
“Saya juga mendorong agar perguruan tinggi agar fokus dalam peningkatan kualitas SDM yang dihasilkan. Karena tolak ukur perguruan tinggi tidak lagi jumlah lulusan dan nilai akademik saja, tapi lebih menjurus pada serapan tenaga kerja,” pungkasnya. (BS)