Katingan

Jasad Semua Korban Berhasil Dievakuasi

PENCARIAN : Tim gabungan saat melakukan proses pencarian para korban tenggelam di Desa Tumbang Mahop, Kecamatan Katingan Hulu. Nampak juga jasad korban Ahmad saiful (40) saat ditemukan dalam kondisi tewas.

KASONGAN,GERAKKALTENG.COM – Kinerja tim gabungan yang tak kenal lelah melakukan pencarian korban tenggelam kecelakaan perahu kelotok di Desa Tumbang Mahop, Kecamatan Katingan Hulu patut diapresiasi. Bermodal perlengkapan yang terbilang minim, mereka berhasil mengevakuasi seluruh korban tenggelam. Pencarian selama tiga hari itu terkendala derasnya arus sungai, sulitnya medan berupa riam-riam sungai, dan peralatan yang kurang memadai.

Kapolres Katingan AKBP Elieser Dharma Bahagia Ginting mengatakan, total korban dalam kecelakaan sungai tersebut sebanyak lima orang, dua selamat sedangkan tiga lainnya dinyatakan tewas tenggelam. Korban selamat atas nama Sahrubudin (25) guru honorer di Desa Rantau Pandan dan Sandi (14) seorang pelajar SMP.

“Sedangkan tiga korban tewas, yaitu Ahmad saiful (40) seorang kepala sekolah satu atap Desa Rantau Pandan ditemukan Selasa (29/5). Disusul penemuan jasad Ahmad Khadafi (40) dan Uhing (40) selaku motoris pada Rabu (30/5) kemarin. Seiring ditemukannya seluruh korban tersebut maka proses pencarian resmi dihentikan,” ungkapnya, Kamis (31/5).

Menurutnya, proses pencarian para korban telah dilaksanakan sejak kejadian atau Senin (28/5) lalu dengan melibatkan sekitar 62 orang. Diantaranya 19 personel Polri, lima orang Basarnas Kalteng, empat orang petugas BPBD Katingan, aparatur kecamatan dan Puskesmas Tumbang Sanamang masing-masing dua orang, serta dibantu 30 orang masyarakat.

“Sejak hari pertama itu kami langsung melakukan koordinasi bersama instansi terkait, seperti SAR, Tagana, BPBD, pemerintah kecamatan setempat, dan masyarakan untuk mencari para korban dengan cara menelusuri sungai menggunakan lima unit perahu mesin,” imbuhnya.

Pencarian diawali dari wilayah Desa Tumbang Mahop hingga ke Desa Tumbang Labaning, Kecamatan Katingan Hulu. Pun demikian, proses pencarian juga melibatkan bantuan personel Polsek Marikit terutama di Sungai Hiran.

“Adapun peralatan yang digunakan selama proses pencarian menggunakan lima unit perahu, 15 jaket pelampung, halky talky (HT), dan kantong mayat. Seluruh korban telah diserahkan kepada pihak keluarga masing-masing untuk dikebumikan,” ujarnya.

Pada pemberitaan sebelumnya, kecelakaan perahu kelotok tersebut terjadi pada Senin (28/5) sekitar pukul 08.00 WIB di riam Panangkeru wilayah Desa Tumbang Mahop, Kecamatan Katingan Hulu. Pada saat itu rombongan berangkat dari Kelurahan Tumbang Sanamang, sekitar dua jam perjalanan melawan derasnya arus sungai menuju Desa Rantau Pandan Kecamatan Bukit Raya, perahu seketika terbalik dan langsung menenggelamkan para penumpang dan motoris.

“Dugaan sementara perahu itu kemasukan air setelah menabrak batu besar di riam Panangkeru. Saat itu kondisi sungai memang tidak bersahabat, karena sebelumnya di wilayah hulu sungai dilanda hujan deras. Sehingga membuat debit air meningkat drastis serta diiringi banyaknya sampah batang pohon yang ikut terhanyut. Perjalanan tersebut dalam rangka hendak mengantar hasil ujian pelajar SMP di sekolah satu atap Desa Rantau Pandan,” jelas Kepala BPBD Katingan Icing.

Menurutnya, jasad Ahmad Khadafi ditemukan sekitar pukul 13.00 WIB, kemudian disusul penemuan jasad Uhing sekitar pukul 17.40 WIB. Lokasi penemuan mayat kedua korban berada tidak jauh dari tempat kejadian perkara (TKP).

“Saat dievakuasi kondisi fisik para korban terlihat penuh luka lebam, diduga akibat terbentur bebatuan sungai. Saat ini para korban telah dimakamkan oleh pihak keluarga masing-masing,” pungkasnya. (BS)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!