DPRD Kota Palangka Raya

Peternak Lokal Harus Dibina dan Dikembangkan Terus

PALANGKA RAYA,GERAKKALTENG.COM -Wakil Ketua Komisi B DPRD Kota Palangka Raya, Sugianor mengungkapkan pembinaan terhadap pertenak lokal, seperti ternak ikan karamba maupun kolam dan peternak unggas harus terus dikembangkan. Tujuannya adalah supaya peternak lokal bisa lebih mandiri dan berkembang, sehingga Kota Palangka Raya bisa memenuhi kebutuhan pasarnya sendiri tanpa harus bergantung pasokan dari luar, misalkan dari provinsi lain.

“Pemerintah kota melalui instansi terkaitnya, diharap terus membantu mengembangkan potensi dari para peternak lokal. Terklebnih selama ini pasokan daging ikan dan ayam sebagian masih berasal dari luar,”unghkapnya, Senin (6/8/2018).

Menurut Sugianor, yang diperlukan saat ini adalah bagaimana instansi terkait perlu membuat aturan sebagai dasar aturan pengawasan dilapangan.

“Artinya pasokan dari luar tersebut harus mampu diatur sedemikian rupa, sehingga ada ruang bagi peternak lokal mampu hidup dan mampu memenuhi kebutuhanpasokan daging ayam dan ikan lokal di Palangka Raya,”cetusnya.

Memang, sejauh ini kata politisi PKB Kota Palangka Raya ini, pembinaan terhadap peternak lokal masih tetap berjalan, akan tetapi tidak cukup hanya pembinaan saja, namun sisi-sisi lain. Seperti peningkatan soal pakan ternak perlu menjadi perhatian dan pemikiran bersama .

Palangka Raya kata Sugianor, semestinya memiliki potensi untuk membangun pabrik pakan ikan secara mandiri. Namun yang m,enjadi persoalan kata dia, belum tersedianya bahan baku pakan ternak. Seperti jagung, bungkil, dedak dan lain sebagainya yang diperlukan manakala ada pabrik pakan.

“Ya, paling tidak ada upaya-upaya untuk menumbuhkembangkan sumber-sumber bahan baku tersebut. Misalkan tanam jagung dalam jumlah besar sehingga bisa memenuhi kebutuhan pabrik”,jelasnya.

Hal-hal itulah tambah Sugianor harus dipecahkan permasalahannya oleh pemerintah kota, terutama bagaimana memutuskan ketergantungan bahan pangan dari daerah luar. Seperti halnya kebutuhan daging maupun ikan.

“Cari celah, apa faktor penghambatnya, lalu diupayakan bagaimana langkah-langkah yang perlu dikembangkan sehingga parab petani maupun peternak lokal bisa lebih hidup mandiri,”pungkasnya.VD

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!