Gunung MasHEADLINE
Gunung Mas ‘Sumbang’ 438 Penyakit Tuberkulosis per Tahun
"Berdasarkan survei yang dilakukan Litbangkes tahun 2018, angka isiden tuberkulosis di Kabupaten Gunung Mas sebanyak 438 kasus per tahun," ungkapnya, Sabtu (11/5/2019).
FOTO : Kepala Dinas Kesehatan Gunung Mas, Maria Efianti.
gerakkalteng.com – KUALA KURUN – Kelapa Dinas Kesehatan Gumas, Maria Efianti mengatakan, sejauh ini penyakit tuberkulosis di daerahnya cukup tinggi.
“Berdasarkan survei yang dilakukan Litbangkes tahun 2018, angka isiden tuberkulosis di Kabupaten Gunung Mas sebanyak 438 kasus per tahun,” ungkapnya, Sabtu (11/5/2019).
Kasus sebanyak itu menjadi fokus pemerintah daerah selama ini. Sekaligus menjadi tantangan dalam menanggulangi tuberkulosis.
Menurutnya, tingkat pesakitan dan kematian akibat tuberkulosis menyebabkan pemberantasan penyakit ini menjadi pioritas program Dinas Kesehatan Gunung Mas.
“Penyakit tuberkulosis saat ini masih menjadi permasalahan utama di Indonesia, termasuk di daerah kita Gunung Mas,” ujarnya.
Maria Efianti menjelaskan, tuberculosis merupakan penyakit paru-paru akibat serangan kuman/bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini menimbulkan gejala berupa batuk yang berlangsung lama atau lebih dari tiga minggu, berdahak, dan kadang hingga mengeluarkan darah.
“Kuman tuberculosis tidak cuma menyerang paru-paru, tetapi juga bisa menyerang tulang, usus, atau kelenjar. Penyakit ini ditularkan dari percikan ludah yang dikeluarkan oleh penderita ketika berbicara, batuk, atau bersin. Penyakit ini lebih rentan terkena pada seseorang yang kekebalan tubuhnya rendah, misalnya penderita HIV,” pungkasnya. (hms/srn)