Gunung MasHEADLINE

Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial di Gumas Mulai Rumuskan Rencana Aksi

"Prostitusi juga harus menjadi perhatian kita bersama. Sebab konten vulgar hingga menjurus kepada pornografi bisa dengan mudah diakses melalui media sosial maupun internet," katanya.

FOTO : Wakil Bupati Gunung Mas, Efrensia L.P Umbing ketika pimpin jalannya rapat koordinasi tim terpadu penanganan konflik sosial tahun 2019 di ruang rapat Setda setempat, Rabu (26/6/2019).

gerakkalteng.com – KUALA KURUN – Wakil Bupati Gunung Mas, Efrensia L.P Umbing pimpin langsung rapat koordinasi tim terpadu penanganan konflik sosial Kabupaten Gunung Mas di ruang rapat Setda setempat, Rabu (26/6/2019).

Kegiatan itu dihadiri jajaran TNI/Polri, kejaksaan, dan pihak terkait yang tergabung dalam tim terpadu penanganan konflik sosial di lingkungan Pemkab Gunung Mas.

Dalam arahannya, Wakil Bupati Gunung Mas, Efrensia L.P Umbing menyindir terkait bahaya prostitusi di daerahnya.

“Prostitusi juga harus menjadi perhatian kita bersama. Sebab konten vulgar hingga menjurus kepada pornografi bisa dengan mudah diakses melalui media sosial maupun internet,” katanya.

Selain itu, kebiasaan minum minuman keras (Miras) juga perlu diantisipasi. Sebab jika seseorang telah terpengaruh alkohol, maka berpotensi menimbulkan kerawanan konflik.

“Makanya kalau minum harus terkontrol, jangan sampai berlebihan. Contohnya orang Barat, minum Miras sekedar untum menghangatkan badan. Memang tidak bisa merubah kebiasaan itu seketika, tapi bisa dilakukan secara bertahap,” katanya.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Gunung Mas, Tasa Torang melaporkan, sejauh ini pihaknya rutin melaksanakan deteksi dini terhadap masyarakat pendatang baru.

“Makanya bagi pendatang baru yang menginap di daerah kita wajib lapor kepada RT. Hal ini sudah saya tegaskan kepada para camat untuk diteruskan sampai ke tingkat RT,” ujarnya.

Menurutnya, deteksi dini terhadap terduga terorisme yang tertangkap di Tewah beberapa waktu lalu merupakan salah satu hasilnya.

“Adapun beberapa rencana aksi yang diprogramkan oleh tim terpadu penanganan konflik sosial, yakni melakukan pertemuan dengan PBS terkait status quo kawasan/tanah, pemantauan pendatang baru atau tenaga kerja asing, pengawasan bahaya narkotika, miras, dan prostitusi di wilayah Gunung Mas, mitra peduli kesehatan jiwa dan lain lain,” sebutnya. (hms/srn)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!