DPRD Kotawaringin TimurKotawaringin Timur

H Samsudin Terpilih Jadi Ketua Tanfiziah NU Kotim

Pemilihan kepengurusan ini memang mengacu pada aturan dan mekanisme yang strukturnya sampai ke pusat. Kepengurusan PCNU Kotim ini sebenarnya habis pada 2018 yang lalu. Akan tetapi berdasarkan komunikasi antara PWNU Kalteng dan PCNU Kotim akhirnya disepakati konfercab ini diundur setelah pilpres. Sehingga harus menunjuk karateker, atau Plt untuk melaksanakan konfercab tersebut,” kata Wahyudie.

SAMPIT – Pemilihan Ketua Pimpinan Cabang Nahdatul Ulama (NU) Kabupaten Kotawaringin Timur untuk masa bakti 2019-2024 dilaksanakan di Aula Gedung NU Kotim di Jalan S Parman, Sampit, Rabu (17/7). Hasilnya, H Samsudin terpilih sebagai ketua Tanfiziah NU Kotim.

Dalam sambutannya, Ketua PWNU Kalteng HM Wahyudie F Dirun mengatakan, pelaksanaan konfercab ini merupakan agenda setiap 5 tahun sekali untuk memilih ketua yang baru. Hal ini sesuai amanah PBNU, bila habis masa jabatan, maka segera melakukan pemilihan kepengurusan yang baru.

“Pemilihan kepengurusan ini memang mengacu pada aturan dan mekanisme yang strukturnya sampai ke pusat. Kepengurusan PCNU Kotim ini sebenarnya habis pada 2018 yang lalu. Akan tetapi berdasarkan komunikasi antara PWNU Kalteng dan PCNU Kotim akhirnya disepakati konfercab ini diundur setelah pilpres. Sehingga harus menunjuk karateker, atau Plt untuk melaksanakan konfercab tersebut,” kata Wahyudie.

Menurut HM Wahyudie, apa yang dilakukan kemarin, memang sudah sesuai dengan aturan dalam kepengurusan PBNU.

“Saya berharap kita agar taat kepada aturan tersebut, kalau bukan kita siapa lagi yang taat kepada aturan tersebut. Pelaksanaan ini dimaksudkan agar kepengurusan PCNU Kotim tidak vakum. Saya titip pesan, kepengurusan yang baru nanti agar tertib administrasi di NU. Juga kepada MWC di tingkat kecamatan, agar menjadi garda terdepan mengayomi dan merangkul umat. Sebab mereka langsung berhadapan dengan masyarakat di wilayahnya masing-masing,” pintanya.

Wahyudie juga mengharapkan agar siapa pun uyang terpilih menjadi ketua PCNU Kotim agar bisa bersama-sama dengan pemerintah memajukan daerah. “NU itu moderat. Artinya harus mengedepankan nilai-nilai Islam. Sebab banyak ajaran yang menyimpang dari Islam yang saat ini sudah masuk di Kalteng. Apalagi terjadi penangkapan teroris beberapa waktu lalu, dan jaringan teroris ini sudah menyimpang dari ajaran Islam. Inilah menjadi tugas kita bersama, apalagi kita ini sudah lama hidup di Indonesia. Mereka ini masuk di dua lokasi, yakni lewat perguruan tinggi dan lewat masjid-masjid,” paparnya.

Keberadaan teroris ini dengan berbagai macam cara. Misalnya menjadi marmod masjid, nanti jadi tukang bersih, selanjutnya masjid dikuasai dan mulailah pemikirannya disampaikan kepada warga yang ada di masjid tersebut. “Inilah tantangan dan problem kita bersama. Sekali lagi, konfercab ini bukan memilih siapa yang menjadi ketua. Akan tetapi lebih daripada itu, yakni mengutamakan program dan program itu dilaksanakan secara baik sesuai aturan,” tegasnya.

Pengurus baru nantinya diharapkan punya semangat dan harus efektif. Jika perlu buat lembaga pendidikan dan kesehatan. “Saya mengucapkan terimakasih kepada kepengurusan yang lama, khususnya masa kepemimpinan ayahnda Thamrin Noor dan pengurus lain yang banyak berjasa membesarkan NU di Kotim. Di NU itu harus menghormati orang tua. Saya juga meminta agar kepengurusan baru ini nantinya bisa menghilangkan gesekan, dan harus kembali pada khittah organisasi NU itu sendiri,” jelasnya.

Dalam sambutannya, Samsudin yang baru juga terpilih menjadi ketua Tanfiziah NU Kotim untuk masa bakti 2019-2024 mengatakan, tahapan demi tahapan sudah dilalui. Mulai dari pemilihan Syuriah untuk menetapkan nama Tanfiziah. Dari nama-nama Tanfiziah tersebut juga direkomendasikan oleh MWC 17 kecamatan pengurus NU di tingkat kecamatan. “Akhirnya beberapa nama, yakni Ustaz Munir, Ustaz Syarifudin, Asyikin Arpan dan H Samsudin,” jelasnya saat dibincangi Gerakkalteng.com usai Konfercab NU, Rabu (17/7/2019).

Dari beberapa calon tersebut, mengerucut menjadi 3 nama. Yaitu amni Ustaz Syarifudin, Ustaz Munir dan H Samsudin. “Alhamdulillah, saya dipercaya menjadi ketua Tanfiziah PCNU Kotim,”ucapnya.

Perlu diketahui, pemilihan ini sudah dilakukan secara terbuka, transparan dan juga dihadiri pengurus 17 kecamatan MWC. “Sabtu ini kita akan menyusun kepengurusan. Kami akan tetap melanjutkan program kepengurusan yang lama. Saya mengucapkan terimakasih atas sumbangsih pengurus yang lama selama ini untuk membesarkan NU di Kotim,” ungkapnya.

Ke depan, menurut Samsudin, PCNU Kotim akan membenahi gedung sehingga dapat berfungsi secara baik “Pendidik keagaamaan akan kita adakan, misalnya MIN, MTS dan Aliyah. Bahkan pengurus wilayah menitip pesan agar ada perguruan tinggi NU di Kotim. Juga bidang majelis taklim harus kita kembangkan dan juga organisasi binaan NU akan kita rangkul dan hidupkan kembali,” jelasnya.

Samsudin juga mengharapkan agar kepengurusan yang baru bersama-sama berjuang. “Harapannya adalah NU ini nantinya bisa berkembang dan tentu dengan transparansi dalam kepengurusannya. Kita juga akan melakukan kerjamasama yang baik dan kuatkan kekompakan, akan bersinergi dengan pemerintah daerah dan pengurus NU di kabupaten yang lain,” harapnya.

“Apapun perbedaan, apapun gesekan diantara kita, mari kita bersama-sama memajukan dan bergotong royong untuk mengembangkan NU di Bumi Habaring Hurung yang kita cintai ini,”pintanya.

(Tri)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!