DPRD Kalimantan TengahKalimantan Tengah
Sugianto Sabran Sukses Genjot PAD Kalteng
Terbukti dari salah satu sektor Sumber Daya Alam (SDA) yang di pantau dan menjadi pendapatan daerah, salah satunya dari sektor pertambangan.
gerakkalteng.com – Palangka Raya – Mantap dan luar biasa, hal tersebut dapat disematkan untuk Pemprov Kalteng semasa dipimpin oleh Gubernur Kalteng Sugianto Sabran dan Wakil Gubernur Habib Ismail Bin Yahya, selama empat tahun ini memimpin Provinsi Kalteng.
Berbagai karya dan kerja yang dilakukan dapat meningkatkan PAD Kalteng sehingga APBD juga bertambah, dan pembangunan meningkat termasuk peningkatan kesejahteraan dan membantu warga bidang pendidikan hingga lainya.
Terbukti dari salah satu sektor Sumber Daya Alam (SDA) yang di pantau dan menjadi pendapatan daerah, salah satunya dari sektor pertambangan.
Hal ini terbukti sejak menjabat menjadi Gubernur pada Mei 2016, Gubernur Sugianto Sabran membuat gebrakan mengecek dan merazia tambang ‘nakal’ di berbagai daerah karena royalty ke Kalteng tidak masuk akal, di daerah yang kaya hanya mendapatkan sedikit pemasukan.
Dengan modal keberanian itulah, Sugianto Sabran dapat mendongkrak sedikit demi sedikit kenaikan untuk PAD Kalteng dari sumber tambang.
Buktinya di tahun 2015 hanya sampai Rp531 Miliar didapatkan Kalteng dan dibagi bagi ke kabupaten/kota, rupanya tahun 2016 naik menjadi Rp 951 miliar.
Melihat hal itu, bukan tidak mungkin bisa naik lagi, Gubernur Sugianto makin gencar lagi sidak ke lokasi tambang, sidak ke kapal tongkang dan kantor Dinas Provinsi untuk mengkalkulasi potensi yang seharusnya menjadi keinginan daerah Kalteng.
“Alhamdulillah upaya yang terus dilakukan kami buktikan di tahun 2017 kita cek mulai sudah bagus dan tertib, dan dapat tembus 40.1,7 Triliun, dan tahun berikutnya bertambah naik. Ini adalah upaya Pemprov dalam meningkatkan PAD dan APBD Kalteng. Bisa untuk peningkatan pendidikan, pembangunan lainya, yang selama ini kami dalurkan dan realisasikan di masyarakat,” ucap Gubernur Sugianto, usai melaksanakan refleksi HUT Kalteng ke-63 tahun, kemarin.
Dari informasi Dinas ESDM Provinsk Kalteng, jntuk Realisasi PNBP )Penerimaan Negara Bukan Pajak mineral dan batu bara) mulai tahun 2016-2020 terus meningkat, mulai hanya sedikit yaknk sebesar Rp. 531 Milit, kini menjadi Tp. 8,2 Triliun. Ini juga berbanding lurus, naik 1000.162% ( 14x dari 2014) dan DBH (dana bagi hasil ) dri 2015 sebesar Rp. 424 Miliar menjadi Rp.6 Triliun (2016-april 2020) atau naik 1.502% (14x dari 2015).
Hal ini menunjukan harus benar benar dipantau dan diawasi oleh Dinas ESDM, aparat keamanan serta juga instansi terkait lainya, agar dalam pembayaran pajak serta royalty berjalan baik serta terkontrol.
Adapun realisasi PNBP sektor tambang dari tahun ke tahun sebagai berikut :
– 2015 PNBP Rp. 531 Miliar
– 2016 Rp.951 Miliar
– 2017 Rp. 1.7 Triliun
– 2018 Rp. 2.0 Triliun
– 2019 Rp. 2.2 Triliun
– 31 april 2020 Rp. 763M
Total Rp. 8.2 Triliun