Katingan

Jadi Biang Kerusakan Jalan, PT. AUS Terkesan Acuh

JALAN RUSAK : Anggota DPRD Katingan Eterly bersama pihak pemerintah Kecamatan Tasik Payawan saat memantau langsung kondisi jalan penghubung Petak Bahandang - Baun Bango yang rusak, belum lama ini.

KASONGAN,GERAKKALTENG.COM – Dampak kerusakan jalan penghubung antara Desa Petak Bahandang, Kecamatan Tasik Payawan dan Desa Baun Bango, Kecamatan Kamipang sudah dikeluhkan masyarakat sejak lama. Bahkan kini nyaris tidak dapat lagi dilalui kendaraan roda empat. Kerusakan tersebut diduga akibat tingginya aktivitas keluar masuk truk angkutan buah kelapa sawit mikik PT Arjuna Utama Sawit (AUS).

Anggota DPRD Katingan Eterly membenarkan, rusaknya jalan milik pemerintah daerah tersebut. Jalan cuma dapat diakses kendaraan roda dua, itu pun harus melalui jembatan titian sederhana hasil swadaya masyarakat setempat.

“Saat hendak meninjau persiapan TPS-TPS jelang Pilkada Katingan di Kecamatan Kamipang, ternyata jalannya sudah putus. Saya kaget melihat kondisi seperti itu. Truk angkutan kelapa sawit yang nekat menyeberang sekalipun mogok, makanya kunjungan saat itu saya batalkan saja,” ungkapnya, Rabu (27/6)

Politikus Partai Nasional Demokrat (NasDem) itu menuding, biang kerok kerusakan tersebut diakibatkan tingginya aktivitas truk angkutan buang kelapa sawit menuju pabrik milik PT. AUS yang berada di wilayah Kecamatan Kamipang.

“Pemerintah kecamatan sudah berulang kali meminta dan menyurati PT. AUS agar mau bersama-sama memperhatikan jalan tersebut. Tapi sampai saat ini mereka terkesan acuh-acuh saja. Itu yang membuat saya jengkel, padahal mereka juga memiliki kepentingan terhadap keberadaan jalan tersebut,” kesalnya.

Menurutnya, dampak kerusakan jalan tersebut sungguh merugikan Pemerintah Daerah Kabupaten Katingan khususnya masyarakat. Terlebih, saluran irigasi kebun kelapa sawit milik PT. AUS terkesan asal-asalan. Sehingga kelebihan air di areal kebun ketika hujan langsung membanjiri kawasan UPT Hiyang Bana dan jalan raya.

“Seharusnya mereka itu punya saluran irigasi kebun sendiri yang dialiri langsung menuju ke Sungai Katingan, tapi faktanya tidak seperti itu. Akibatnya membuat hasil kebun jambu, jagung, dan tanaman warga transmigrasi di Hiyang Bana saat ini gagal panen,” ujarnya.

Wakil rakyat asal daerah pemilihan (Dapil) II tersebut meminta, agar pihak PT. AUS segera turun tangan untuk memperbaiki jalan tersebut. Setidaknya untuk melancarkan kembali aktivitas masyarakat yang selama ini terganggu.

“Paling tidak harus ada perbaikan dalam waktu dekat ini. Sebenarnya terkait kerusakan jalan tersebut sudah dirapatkan antara dua pemerintah kecamatan/desa sekitar dengan PT. AUS, namun pihak Setda Katingan dinilai tidak tegas terhadap perusahaan saat mediasi itu. Sehingga timbul kecurigaan bahwa pemeritah ada main dengan perusahaan,” pungkasnya.

Project Development PT. AUS, Jamalu menampik tudingan tersebut. Menurutnya, pihak perusahaan sudah berupaya maksimal membantu perbaikan tersebut. Pasalnya, perusahaan juga mempunyai kepentingan terhadap akses jalan itu.

“Senin (25/6) kemarin kami sudah mengirimkan truk untuk mengangkut eksavator milik kontraktor jalan di sana. Hari itu juga jalan yang berlubang dan kebanjiran tersebut sudah ditimbun tanah. Seharusnya sudah bisa dilalui mobil saat ini,” katanya.

Jamalu menuturkan, pada dasarnya PT. AUS telah berkomitmen untuk bersama pemerintah daerah memperbaiki jalan penghubung antara Desa Petak Bahandang menuju Desa Baun Bango, Kecamatan Kamipang. Kendati demikian, sampai saat ini pihaknya belum dapat melakukan perbaikan jalan secara permanen, lantaran masih menunggu hasil rapat bersama jajaran Pemkab Katingan.

“Kita akan rapat bersama pihak Pemda Katingan dulu untuk membuat tim, kalau sudah terbentuk kami pasti segera bekerja untuk perbaiki jalan. Sementara ini kami masih menunggu kondisi jalan kering dulu, kalau sudah maka akan dibuat gambangan. Rencananya seperti itu, peralatan dan material kayunya juga sudah kita siapkan,” jelasnya. (BS)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!